Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Oleh : Rosmayanti
Tasikzone.com – Manuju peringatan hari lahir Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) yang jatuh pada 25 November biasa diperingati sebagai momentum yang selalu mempunyai makna mendalam dalam setiap pertambahan usianya.
Menjelang 25 November 2024, menjadi tanggal dan tahun dimana Organisasi Perempuan bernama KOPRI genap berusia 57 tahun.
Perubahan yang besar timbul dari hal-hal kecil yang dilakukan. Selain KOPRI harus menjadi garda terdepan untuk pelopor bagi sesama perempuan, kualitas diri atau sumber daya organisasi menjadi salah satu faktor pemicu dampak yang akan ditimbulkan.
Integritas sebagai kualitas diri yang tercermin dari keselarasan antara nilai-nilai dengan ucapan dan tindakan. Maka hal ini terbentuk dalam pribadi yang jujur, bertanggung jawab, konsisten, teguh pendirian, adil, dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar.
Rosmayanti selalu WK I Bidang Kaderisasi KOPRI PC PMII Kota Tasikmalaya mengungkapkan bahwa Momentum peringatan Harlah KOPRI jangan hanya sebatas momentum belaka, tetapi momentum tersebut menjadi sebuah batu loncatan untuk mencetak dan membentuk Kader KOPRI yang lebih unggul dari masa ke masa.
” KOPRI adalah manifestasi, berkaca pada setiap tahunnya dengan beragam gerakan refleksi KOPRI yang diselenggarakan diharapkan mampu menyadarkan dan membangkitkan semangat kader KOPRI untuk tetap teguh dan semangat bergerak di bawah panji PMII.” tegasnya.
” Jika dlu RA. Kartini adalah pelopor penggerak perempuan, maka saya katakan bahwa KOPRI adalah Kartini masa kini. Setiap gerakan kopri yang dibangun berlandaskan pada kebutuhan, sehingga akan menciptakan masyarakat yang berkeadilan berlandaskan kesetaraan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan” tambahnya
Upaya meningkatkan kapasitas masih akan terus diupayakan dengan mengembangkan Kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. Dan tak luput dari pelaksanaan kaderisasi yang konsisten. Dengan beragam bentuk kegiatan baik literasi, diskusi dan belajar membaca situasi dengan mempertajam analisis sosial. (***)
