Home / Ragam / Penyeberangan Ban di Sungai Ciwulan Jadi Alternatif Buruh Tani Menuju Sawah Panen
IMG_20250603_113723

Penyeberangan Ban di Sungai Ciwulan Jadi Alternatif Buruh Tani Menuju Sawah Panen

Tasikzone.com – Sejumlah buruh tani di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, harus menempuh jalur ekstrem demi mencapai lahan panen di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang. Karena tidak tersedia jembatan, mereka menyeberangi Sungai Ciwulan menggunakan ban mobil bekas yang dimodifikasi sebagai rakit.

Setiap pagi, puluhan buruh tani—baik laki-laki maupun perempuan—bergiliran duduk di atas ban yang dialasi jerami dan ditarik dengan tambang oleh Mang Ade, warga setempat yang telah menjalankan jasa penyeberangan ini selama hampir satu tahun.

“Lewat jalan raya terlalu jauh, bisa sampai 10 kilometer. Lewat sini cukup 10 menit jalan kaki ke sawah,” ujar Mang Asid, warga yang juga membantu proses penyeberangan.

Penyeberangan ini muncul dari inisiatif Mang Ade yang prihatin melihat para ibu harus berjalan memutar sambil mengangkut padi. Meskipun kedalaman sungai mencapai dua meter dan lebar 26 meter saat musim kemarau, metode ini dinilai aman dan kini menjadi solusi praktis bagi para petani.

BACA JUGA   Mahasiswa STAI Tasikmalaya Tuntut Presiden Jokowi Kembalikan Marwah Independensi KPK

“Kalau air sedang deras, saya tidak berani. Tapi selama ini alhamdulillah aman,” ujar Mang Ade.

Untuk ongkos, ia tak mematok tarif pasti. “Seikhlasnya saja. Biasanya Rp2.000 per orang. Kalau bawa padi bisa Rp30.000 – Rp60.000 tergantung jumlahnya,” tambahnya.

Saat musim panen, Mang Ade bisa mengantongi penghasilan hingga Rp200.000 per hari. Penyeberangan ini hanya digunakan oleh para petani yang hendak tandur, panen, atau mengangkut hasil sawah mereka. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *