Tasikzone.com – Gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di Kota Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa memperingati 100 hari kerja Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, pada Senin (2/6/2025). Aksi berlangsung di depan Balai Kota Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun.
Namun, kekecewaan menyelimuti para mahasiswa lantaran Wali Kota tidak hadir untuk menemui mereka secara langsung. Akibatnya, massa aksi berencana akan kembali turun ke jalan dengan jumlah peserta yang lebih besar dalam waktu dekat.
Ketua BEM Universitas Siliwangi, Muhamad Risaldi, menyatakan bahwa aksi tersebut tidak menghasilkan apa pun sesuai harapan mahasiswa dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa konsolidasi akan kembali dilakukan untuk menyiapkan aksi lanjutan.
“Aksi hari ini jauh dari ekspektasi. Tidak ada dialog, tidak ada respons. Dalam waktu satu bulan ke depan kami akan turun kembali dengan massa yang lebih besar dan tuntutan yang lebih tegas,” ujarnya kepada wartawan usai aksi.
Menurut Risaldi, selama 100 hari pertama masa kepemimpinan Viman Alfarizi, tidak terlihat adanya langkah konkret yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Ia menilai program kerja Wali Kota hanya sebatas slogan tanpa implementasi nyata.
“Jika dikalkulasi, mayoritas kegiatan Wali Kota selama 100 hari ini hanya bersifat seremonial. Tidak ada substansi, tidak ada solusi,” tegasnya.
Aksi tersebut sempat memanas saat mahasiswa berusaha masuk ke halaman Balai Kota. Aparat kepolisian yang berjaga langsung menghalau massa, hingga sempat terjadi aksi saling dorong. Kendati demikian, situasi berhasil dikendalikan tanpa insiden serius.
Mahasiswa berharap, dalam aksi berikutnya, Wali Kota Tasikmalaya dapat hadir secara langsung untuk mendengar aspirasi publik, bukan sekadar menggelar acara simbolik yang dinilai jauh dari kebutuhan riil masyarakat. (***)