Home / Inspiratif / Penyandang Disabilitas Netra Di Tasik Isi Ramadhan Dengan Tadarus Braille
IMG_20240318_041132

Penyandang Disabilitas Netra Di Tasik Isi Ramadhan Dengan Tadarus Braille

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Belasan penyandang disabilitas netra yang tergabung dalam Majelis Taklim Tuna Netra Al Hikmah Cintarasa Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menggelar giat amaliah ramadan yang inspiratif dengan mengadakan Tadarus Braille

Para anak berkebutuhan khusus netra ini satu per satu memasuki salah satu halaman restoran cepat saji di kawasan Jalan Ir.H.Djuanda, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sambutan lembut dari para karyawan restoran pun menyambut kedatangan para penghapal Al Quran Braille.

Dalam suasana yang penuh dengan semangat dan kebaikan, para penyandang tuna netra menyelesaikan Juz 30 Al Quran dalam format Braille. Mereka tampak menikmati dan fasih dalam melantunkan setiap ayat yang tertera dalam Juz tersebut.

Ketua Yayasan Tuna Netra Al-Hikmah Kota Tasikmalaya, Mamat Rahmat kepada wartawan mengungkapkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan bagi mereka untuk menyampaikan syiar agama Islam dan memotivasi sesama penyandang tuna netra.

“Ya kegiatan Tadarus di bulan suci Ramadan merupakan aktivitas jemaah kami dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya, hari ini gelarannya atas inisiasi para relawan disabilitas di restoran MCd, yang tentunya memberikan nuasa yang lain” ungkap Mamat Rahmat usai kegiatan, Minggu (17/3/2024) malam.

Suami dari Saprida yang juga penyandang disabilitas netra ini juga mengungkapkan rasa bahagianya atas kesempatan untuk melantunkan ayat suci Al Quran dalam tadarus online di sebuah restoran cepat saji.

BACA JUGA   Di Garunggang, APG Tasikmalaya Berbagi Takjil Ramadhan Jilid 2

“Alhamdulilah saya sangat bahagia diberikan kesempatan untuk melaksanakan tadarus di tempat yang berbeda dari biasanya,” ujarnya.

Dengan pendekatan Al Qur’an yang dipelajari dengan seksama menurutnya, para penyandang tuna netra bisa menerima keterbatasan mereka sebagai anugerah.

“Karena boleh jadi kalau kita bisa melihat, para penyandang tuna netra akan banyak melihat kemaksiatan yang nanti akan dihisab di akhirat,” kata Mamat Rahmat, menekankan pentingnya mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual dalam menghadapi tantangan hidup.

Mamat berharap dengan kegiatan seperti ini, para penyandang tuna netra tidak hanya memperkuat hubungan spiritual mereka dengan agama, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang semangat dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup.

Gelaran yang dilaksanakan oleh para penyandang tuna netra ini dapat menjadi bukti bahwa di balik setiap keterbatasan, ada potensi besar untuk meraih kebaikan dan kedamaian batin.

Gelaran tadarus Braille ini diinisiasi oleh para guru pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tergabung dalam Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (PAPEDITAS), Komunitas Pagar Tasik, Kejar Mimpi, dan pegiat Sosial dan Lingkungan Republik Aer Tasikmalaya, para penyandang tuna netra yang datang dari berbagai daerah di Kota Tasikmalaya dan Ciamis mengikuti kegiatan ini dengan semangat yang membara. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *