Home / Opini / Diskursus 6 Sistem Nilai KMD Gerakan Pramuka
Diskursus 6 Sistem Nilai KMD Gerakan Pramuka

Diskursus 6 Sistem Nilai KMD Gerakan Pramuka

Oleh: Rifyal Luthfi MR.

Salam Pramuka..

Sapaan salam dan senyuman yang santun dari wajah menarik serta menawan merupakan kepribadian dan jati diri seorang pramuka sejati, yang seyogianya mesti dipelihara sehingga menjadi karakter yang dapat ditularkan kepada kader-kader penerus Gerakan pramuka.

Gerakan Pramuka ini adalah sebagai wadah pembinaan generasi muda hendaknya selalu siap merespon kemajuan zaman. Dinamika perkembangan zaman menuntut Pramuka untuk senantiasa mempertahankan eksistensinya dengan tetap memegang teguh pada Satya dan Darma Pramuka. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara berkala dan berkelanjutan di setiap tingkatnya memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Salah satu pemegang peran penting dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah Pembina Pramuka.

Sebagai Pembina Pramuka,merencanakan pembelajaran dengan suatu kreativitas yang tinggi, inovasi yang mapan, akhlak yang baik dan aplikasi teori kepramukaan yang riil tentu dibutuhkan untuk menciptakan suatu kegiatan Pramuka yang bermanfaat dan maslahat bagi umat. Pembekalan sangatlah dibutuhkan dalam rangka menghasilkan pembina pramuka yang berkualitas, dan itu bisa melalui Kursus Mahir Dasar sebagai awal dari legalitas menjadi seorang Pembina pramuka.

Kursus Mahir Dasar (KMD) merupakan suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang bertujuan memberi bekal pengetahuan dasar dan pengalaman baik praktis maupun teoretis membina pramuka melalui kegiatan kepramukaan dalam satuan pramuka yang meliputi perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, dan racana pandega. Kegiatan ini merupakan pembekalan bagi generasi bangsa khususnya anggota Gerakan Pramuka dengan harapan dapat menciptakan profil lulusan Pembina Pramuka masa kini yang sesuai dengan semangat revitalisasi Gerakan Pramuka, serta mampu menjadi motor pembentuk generasi muda yang beriman, bertaqwa, dan berbudi pekerti luhur.

Namun waktu berlalu tanpa sadar dan terasa fenomena sebagian pembina pramuka masih belum memahami, mendalami dan mengimplementasikan khazanah keilmuan yang sudah diperoleh dalam kursusnya, bahkan mereka hanya berjibaku dengan yang berbau teknis dan tidak menyentuh ke wilayah substansi atau hakikat pendidikan kepramukaan yang betul-betul membentuk karakter yang baik.

Dalam teori sanusi ada yang disebut dengan sistem 6 nilai yakni, nilai teologis, nilai etis, nilai estetis, nilai logis, nilai fisiologis dan nilai teleologis.

Nilai Teologis

Konsep dasar Teologis adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologis ini meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Nilai teologis tercermin antara lain dalam ketuhanan Yang Maha Esa, Rukun Iman (6), Rukun Islam (5), ibadah, tauhid, ihsan, istighfar, doa, ikhlas, tobat, ijtihad, khusyu, istikomah, dan jihad fisabilillah. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan yakni, terselenggaranya kegiatan yang selalu berpegang kepada prinsip dasar kepramukaan yang tentunya menjadikan motivasi untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. secara konkritnya yakni pelaksanaan peribadahan sesuai sunnah dalam berbagai kegiatan apapun dengan selalu mengedepankan nilai-nilai Ilahiah. Artinya pembinaan harus berorientasi kepada Lillah, karena Allah.

Nilai etis

Konsep dasar Nilai etis adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa seseorang mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagimana orang ini harus mengambil sikap yang bertanggunjawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan, yakni interaksi dengan sesama pembina atau anggota pramuka dengan selalu menggunakan prinsip berprilaku ihsan terhadap sesama dan alam sekitar baik hewan ataupun tumbuhan. Hal ini terhimpun dalam dasa darma point 2 yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

BACA JUGA   Penyakit Masyarakat (PEKAT)

Nilai Estetik

Konsep Dasar Estetik berkaitkan dengan pengetahuan keindahan. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan, yakni mengaktualisasikan keindahan melalui kebersihan dan penataan segala aktivitas dalam kegiatan pendidikan kepramukaan, tidak hanya lingkungan, namun keindahan berprilaku, keindahan dan kebersihan berpakaian, keindahan dan kebersihan jasmani dan rohani serta kebersihan dari sifat iri, dengki dan sifat-sifat buruk lainnya.

Nilai Logis

logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, berfikir dengan tepat. Berfikir menjadi dasar nilai logis yang harus semakin meningkat mulai dari insting, kemudian imitatif, berfikir kreatif dan inovatif dalam rangka menghindari berfikir egosentris. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan, yakni kegiatan kepramukaan dituntut untuk membentuk anggota pramuka yang kreatif dalam bidang kepramukaan terutama skill baik manajerial administratif maupun kepemimpinan /leadershif. Dan tentunya jugga dalam hal berfikir, bertafakur atas ayat-ayat Allah baik qauliyah (Quran, Hadits) maupun kauniyah (alam) tidak hanya dipermukaan saja namun mesti mendalam atau redix untuk mendapatkan hikmah atau pembelajaran yang dijadikan sebagai wasilah atau jalan untuk meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik, dan itulah pribadi pramuka yang mempunyai daya nalar berfikir tingkat tinggi atau Higher Orther Thinking Skill (HOTS).

Nilai Fisiologis

Konsep dasar Fisiologis berarti fisik. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan, yakni bahwa anggota pramuka menjalankan aktivitas kegiatan kepramukaan dengan konsep Pariot yang sopan dan ksatria yang seyogianya memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani. Bahkan ada pepetah dari seorang pujangga romawi bahwa “mensana in corpore sano” Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Juga dalam tubuh kitapun masih terdapat hati kecil yang terdalam, itulah tempat kita bertanya, jika urusanmu kau tanyakan pada hati kecilmu maka kau akan selamat. Menurut Ari Ginanjar seorang Trainer ESQ itulah God spot/ titik Tuhan.

Nilai Teleologis

Konsep dasar teleologis ini berkaitan dengan manfaat, efektif efisien, produktif dan akuntabel dalam setiap sisi kehidupan. Implementasi dalam pendidikan kepramukaan, yakni setiap anggota melakukan aktivitas kegiatan kepramukaan mesti mengasilkan kebermanfaatan dan kemaslahatan bagi masyarakat dan makhluk yang ada disekitarnya termasuk hewan dan tumbuhan, seperti: kemah bakti masyarakat, penanaman hutan gundul, irigasi, pembinaan yang progres kepada peserta didik dalam peningkatan character building dan Spiritual skill (Akhlak terpuji). Ingatlah bahwa “ Sayangilah yang ada di bumi, niscaya Yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. At Thabrani). Inilah yang dikatakan dalam ilmu biologi simbiosis mutualisme yang artinya saling menguntungkan dan saling memberi manfaat.

Nilai-nilai tersebut tentunya berhimpun dengan kode etik dan kode kehormatan Pramuka, serta sebuah keniscayaan bahwa semuanya itu tentunya harus terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi dalam kegiatan kepramukaan.

Dengan demikian tujuan dari Kursus Mahir Dasar ini tidak hanya mengetahui tentang dasar-dasar keterampilan teknik kepramukaan saja, tetapi lebih dari itu yakni nilai spiritual yang melekat dijadikan sebagai fondasi awal untuk memahami dan mengimplemantasikan nilai-nilai yang menjadi substansi pandidikan kepramukaan.

Hasbunallah wani`nmal wakil.

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *