Home / Politik & Hukum / Polisi Selamatkan TKW Asal Cikatomas, Sempat Disekap Di Negeri Jiran Dan Sembunyi Di Kebun Durian
IMG-20230822-WA0024

Polisi Selamatkan TKW Asal Cikatomas, Sempat Disekap Di Negeri Jiran Dan Sembunyi Di Kebun Durian

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Lusi (24) jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Malaysia, Dia selama 10 bulan terlunta lunta hingga sempat disekap di Negeri Jiran.

Akhirnya, warga Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat bisa kembali ke Tanah Air usai dipulangkan Polres Tasikmalaya yang bekerja sama dengan Mabes Polri dan KBRI di Malaysia, Senin (21/8/23).

Awalnya, Polres Tasikmalaya mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban, bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang terlunta-lunta di Negara Malaysia. 

Seperti dikatakan apolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri Haryanto kepada sejumlah awak media, selasa (22/08/2023) di Kantornya.

“Kita Alhamdulillah bisa memulangkan korban dari Malaysia ke Indonesia berkat bantuan dari semua pihak,” kata Suhardi.

Selasa (22/08/2023) kedatangan Lusi di Mapolres Tasikmalaya langsung disambut keluarga mulai Ibu dan Anaknya yang masih kecil,

Pun, suasana haru disertai isak tangis pecah di pintu masuk Polres Tasikmalaya, Lusi segera memeluk sang anak dan anggota keluarganya yang lain.

“Kami senang melihat pertemuan keluarga dengan korban yang hampir 10 tahun berpisah. Kita bahagia juga mereka kumpul lagi,” kata Suhardi.

Ditempat yang sama Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat, AKP Ari Rinaldo mengatakan Lusi semula berangkat dari Tasikmalaya melalui temanya.

Lusi berniat mencari kerja dengan upah yang besar, Namun justru mendapat perlakuan kasar.

“Korban ini kabur dari lokasi penyekapan. Lalu korban sembunyi di salah satu kebun durian di Malaysia. Untuk bertahan hidup, sambil bersembunyi, selama ini korban bekerja di warung-warung kawasan kebun durian itu dengan upah harian,” ungkap Ari di  Mapolres Tasikmalaya.

BACA JUGA   Jadi Pemateri Dalam Seminar Legislatif, Kang AW Sebut Mahasiswa Dibutuhkan Oleh Bangsa

Lanjutnya, kasus ini terungkap saat Polisi menerima laporan dari pihak keluarga, Polres Tasikmalaya segera berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat.

Saat proses penjemputan, korban sempat merasa ketakutan mengingat dokumen keberangkatan ke Malaysia yang dimiliki olehnya tidak lengkap.

“Korban sempat merasa takut waktu diarahkan supaya datang sendiri ke Dubes Indonesia di sana, karena mungkin takut ada razia di jalan sehingga memerlukan surat dari kami,” ucap Ari.

Sementara, Korban Lusi mengaku sempat tergiur bekerja di luar negeri dengab Upah besar. Dia dijanjikan akan menjadi petugas kebersihan dengan honor 1300 ringgit atau 3,9 Juta Rupiah Perbulan. Namun, bukanya uang justru korban disekap tanpa mendapat upah sedikitpun.

“Saya asalnya dijanjikan ulah 1300 ringgit jadi petugas kebersihan. Taunya saya ditipu malah disekap gak dibayar. Saya kabur dari penampungan,” kata Lusi.

Lusi mengaku seperti orang gila karena cuma bawa baju satu yang dipake. Untung ada yang baik saya dikasih makan dikerjakan dua mingguan, Sampai dirinya kerja pindah pindah,

“Ucapan terimakasih pada polres Tasikmalaya Kapolresnya dan Pak kasat saya bisa selamat dan lolos bisa balik lagi ke Tasik. Nuhun pisan,” Pungkas Lusi. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *