Home / Organisasi / Mimbar Saresehan Petani Disampaikan Di Depan Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya
IMG_20230706_095730

Mimbar Saresehan Petani Disampaikan Di Depan Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tasikmalaya mengadakan Mimbar Saresehan dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian Ke 51, jumat (07/06/2023) Di Jl Lewidahu Kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini diadakan agar keluhan Masyarakat petani ini tersampaikan secara langsung kepada para pemangku kebijakan.

“Meski hari ini kegiatannya sangat singkat namun semoga bisa tersampaikan apa yang menjadi permasalahan dilapangan para petani,” kata Mumun Nuryaman Ketua KTNA Kota Tasikmalaya kepada wartawan.

Lanjutnya, Kedepan akan diagendakan Saresehan ini dengan waktu yang lebih panjang agar dapat dipecahkan solusi dari permasalahan petani yang disampaikan.

“Apalagi, kalau dihadiri langsung oleh PJ Wali Kota Tasikmalaya yang memiliki kebijakan karena KTNA organisasi mitra dengan pemerintah,”ucapnya

“PJ Walikota sudah diundang KTNA 2 Kali namun belum Pernah datang, mudah mudahan satu kali lagi diundang bisa hadir, Saya memaklumi karena kesibukanya,” tandasnya menyampaikan.

BACA JUGA   Khitanan Massal Kartar RW 04 Desa Mekar Mukti Suguhkan kesenian Silat dan Singa Depok

Sementara itu, Dadan Daruslan Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya menyampaikan pihaknya sedang melakukan Pansus untuk Perda Pemberdayaan dan Perlindungan Petani.

Kegiatan ini menjadi momentum untuk mendengar masukan dari pelaku petani langsung, Buat apa kita bikin sendiri tanpa ada masukan.

“nantinya yang akan melaksanakanya Eksekutif dan para petani ini, Ini kegiatan yang sangat penting, meski waktunya singkat namun kedepan akan diaganedakan dengan waktu yang panjang,” ucap Politisi PBB ini

Lanjutnya, keluhan yang belum disampaikan bisa dikirim via WA melalui gapoktannya masing masing, pun nanti didalam publik Hearing akan diundang perwakilan gapoktan se-Kota Tasikmalaya

Adapun permasalah yang disampaikan para petani, salah satunya Masalah ketidakjelasan harga pokok penjualan yang selama ini ditentukan oleh tengkulak.

“Kehadiran pemerintah harus hadir dalam menseragamkan harga untuk para petani penggarap,”tuturnya (rian)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *