Home / Opini / Melenyapkan Kegundahan
Melenyapkan Kegundahan

Melenyapkan Kegundahan

Penulis Oleh: Rifyal Luthfi MR

Bismillah….Ber uzlah dengan baik sesuai tuntunan syariat akan menghindarkan kita dari keburukan dan pengaruh para pelakunya serta menjauhkan kita dari orang-orang yang kosong, orang-orang yang lalai, dan orang-orang yang suka kekacauan bahkan orang-orang munafik sekalipun.

Uzlah yang saya maksud di sini adalah mengisolir diri dari keburukan dan hal-hal yang tidak penting
sekalipun diperbolehkan.`Uzlah termasuk salah satu cara yang dapat melegakan hati dan melenyapkan kesedihan. Ibnu Taimiyah mengatakan sudah seharusnya bagi seorang hamba Allah melakukan `uzlah
untuk kepentingan ibadah, dzikir, tilawah, introspeksi diri, doa, istighfar, menjauh dari keburukan,
dan sebagainya. Ibnul Juziy dalam bukunya berjudul Shhaidul Khathir (Menjaring ketenangan hati) telah
membuat tiga pasal sehubungan dengan topik uzlah ini.

Ringkasnya sebagai berikut: “Aku belum Pernah mendengar dan melihat sesuatu saranapun yang lebih ampuh dalam memberikan ketenangan,
kemuliaan dan kehormatan bagi seseorang selain uzlah.” Uzlah cenderung menjauhkan dari
keburukan dan kejahatan, lebih menjaga kehormatan diri dan waktu, lebih memelihara usia, serta
lebih menjauhkan dari para pendengki dan orang-orang yang senang dengan penderitaan. Lebih dari
itu`uzlah lebih membantu untuk bertafakur tentang akhirat, lebih mendorong untuk membuat
persiapan guna menghadap Allah swt. , dan lebih memberi kesempatan untuk meraih ketaatan.Uzlah
juga lebih membantu memperluas cakrawala berfikir untuk hal-hal yang bermanfaat dan lebih mendorong untuk mengeluarkan perbendaharaan hikmah yang terpendam dan menyimpulkan hukum dari nash-nash-Nya. Dengan beruzlah seseorang dapat menyuburkan akalnya, meraih buah pikirannya, memperoleh ketenangan hati, keselamatan harga diri, dan pahala yang berlimpah, tercegah dari kemungkaran, memperoleh kesempatan untuk menggunakan waktu guna melakukan ketaatan dan mengingat Tuhan, serta menjauhkan diri dari kesenangan yang melalaikan dan kesibukan yang tiada gunanya.

Uzlah juga dapat menghindarkan dari fitnah, berbasa-basi dengan musuh, omelan orang yang iri, dan pandangan orang yang dengki.`Uzlah tak ubahnya seperti penutup aurat (kelemahan) bagi kita, sehingga dapat menutupi ketidakmampuan lisan, ketimpangan gerak-gerik, kekalutan hati dan kelemahan jiwa.`Uzlah tak ubahnya bagaikan tirai yang menyembunyikan wajah kebaikan dibaliknya. Ia bagaikan kerang yang menyembunyikan mutiara keutamaan di dalamnya atau bagaikan baju yang menutupi penampilan prilaku terpuji dibaliknya.

BACA JUGA   Bersahabat dengan Malaikat

Dibalik kemajuan materi yang dicapai oleh peradaban manusia modern, tersimpan penderita-penderita penyakit batin yang dilanda perasaan nelangsa dan gersang di dalam jiwanya. Baik itu
secara kelompok maupun personal, yakni perubahan paradigma dari keumatan menjadi keuangan,
mindset ilahiyah menjadi mindset syaithoniyah, spiritual oriented menjadi profit oriented, yang saya
sebut sebagai dekadensi hablum minallah wa hablum minannas yang sebagian dari mereka yang
menderita sakit ini berpaling ke dunia tasawuf dan bermeditasi guna mencari penawar atas rasa sakit yang ada di relung dada itu.
Bagi orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah telah menurunkan Peringatan-Nya berupa kitab al-Quran sebagai obat untuk menenteramkan hati.

Firman Allah swt.:“Wahai manusia,
sesungguhnya telah datang kepada kamu satu peringatan dari Rabb kamu, dan satu penyembuhan bagi apa yang di dalam dada, dan satu petunjuk, dan satu rahmat, bagi orang-orang mukmin.” (Q.S. 10:57). Artinya ketika ber`uzlah itu alangkah lebih baiknya ditemani dengan Al-Quran dan buku-buku. Ia tentu akan meramaikan usia, melapangkan ajal, menyenangkan kesendirian, dan menambah
pengalaman dalam ketaatan, menambah khazanah keilmuan serta memberikan kenikmatan dalam
perjalanan renungan. Dengan `uzlah juga ruhani akan bertambah subur, kalbu akan mengalami
kegembiraan yang besar, dan pikiran menjadi bersemangat untuk menjaring bermacam-macam
faidah.

Uzlah juga akan menghindarkan kita dari sikap pamer dan riya. Demikian itu karena tiada yang melihat kita kecuali Allah swt. tiada seorangpun yang mendenganr ucapan kita, kecuali Allah
yang maha mendengar lagi maha melihat. Dan Itulah konsep ihsan.
Semua orang yang cemerlang lagi berguna, semua orang jenius, para cendekiawan, tokoh-tokoh zaman, para pioner sejarah, para ahli keutamaan, serta orang-orang yang menjadi pusat pandangan sepanjang sejarah dan bintang-bintang dalam berbagai pertemuan, semuanya telah
menyinari tanaman kemuliaan mereka dengan segarnya curahan `uzlah. Siramannya menjadikanya
tumbuh tegak di atas pokoknya dan menjadi pohon yang besar, sehingga dapat mendatangkan
buahnya setiap waktu dengan izin Tuhannya.

Al-Humaidi seorang ahli hadits mengatakan: “Banyak bergaul dengan manusia tidak membawa faidah apapun selain memperbanyak bahan gosip dan pergunjingan. Karenanya,
perjaranglah bergaul dengan manusia kecuali untuk menuntut ilmu atau memperbaiki keadaan diri.”
Hasbunallah Wani`mal Wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *