Home / Surat Pembaca / KESAKSIAN HIDUP “SIRNANYA KASIH SAYANG”
desty

KESAKSIAN HIDUP “SIRNANYA KASIH SAYANG”

assalamualaikum, redaksi tasikzone.com. saya sering membuka website tasikzone.com. mudah mudahan bisa terus maju dan sukses. saya kirim artikel cerpen mudah-mudahan bisa di tampilkan, terima kasih

Ini adalah sebagian dari perjalanan hidup yang belum sampai pada akhir, tentang hidupku hanya aku dan tuhan yang tau.
Pahit getir kehidupan tangis derita pengalaman pahit semua sudah dirasakan lalu yang belum apa ? tentang bahagia …??? seperti apa bahagia ? entahlah kalimat itu yang selalu tersirat dalam pikiranku, terkadang akupun merasa iri dengan mereka yang bernasib baik hidup yang dilaluinnya penuh canda tawa kebahagiaan. Apakah ini yang dinamakan takdir ? lalu siapakah yang harus disalahkan ? apakah aku harus menyalahkan takdir ? apakah aku harus menyalahkankan ibuku yang telah melahirkannku ? atau aku harus menyalahkan diriku sendiri atas perlakuanku.

26 tahun berlalu, rasanya semua berlalu terasa hambar tanpa rasa akupun tak merasakan bagaimana rasanya dicintai, disayangi dengan tulus dari siapapun itu aku hidup menjadi dewasa dengan seorang nenek, tanpa tau ajaran seorang bapa atupun ibu yang menjadi orang tua yang aku tau mereka sibuk dengan dunianya masing-masing begitupun dengan neneku, bagaimana dia ? sehari harinya sibuk mencari nafkah untk orang-orang yang hdup bersamanya termsauk membiayai hidupku. Sejak itu akupun merasa diasingkan, semuanya aku lakukan sendiri, sejak itulah aku menjadi pembangkang, apapun yang menurut mereka baik aku tak pernah mendengarkan, apapun yang mereka inginkan aku tak pernah lakukan, dulu aku dibanggakan karna prestasi sekolah yang luar biasa, aku menjadi murid teladan, aku mengikuti berbagai perlombaan sekolah bahkan peringkat sekolah aku selalu yang terbaik . Namun semua itu hancur karena aku merasa percuma jadi orang baik tapi selalu diabaikan dan aku terjerumus pergaulan yang tidak baik mengikuti teman-teman untuk bolos sekolah bahkan pergaulan remaja yang belum pada saatnya.

Beranjak dewasa semuanya menjadi ugal-ugalan sekolahkupun terhenti aku menjadi pemalas semua orang menyalahkanku, lantas aku harus menyalahkan siapa ? kemana mereka disaat aku butuh perhatian ? sampai pada akhirnya di usia 16 tahun tepatnya dibangku smea kelas 1 sekolahku terhenti. Aku memilih mengadu nasib supaya mandiri, Bekasi menjadi pilihanku disana aku mengikuti tawaran neneku untuk kerja bersama klien neneku, tepatnya 2006 menjadi awal kehidupanku, disana aku seorang diri beradaptasi dengan mereka yang baru.

BACA JUGA   Gagal SBMPTN ? Ada Medan Menuju Roma

Mungkin karna sendiri sudah menjadi kebiasaanku akupun terbiasa aku bangga dengan diriku sendiri, karena diwaktu itu dengan usia yang sangat muda aku sudah mandiri jauh dari keluarga dengan berbagai pengalaman getir aku mampu melewati, bahkan dengan uang gajihku aku mampu membantu mebiayai adiku sekolah. Hal yang sangat disayangkan karna perselisihan keluarga semuanyanya ikut berantakan, adikupun menjadi korban sekolahnya terhenti.

2 taun berlalu bekasi menjadi tempat tinggalku 2x lebaran aku tidak ikut merayakan bersama mereka yang menjadi keluargaku aku nyaman dengan kesendrianku, jauh dari kebisingan jauh dari pertengkaran dan jauh dari apapun itu yang membuat aku terpuruk tentang hidup, tentang dewasa akupun ingin sama dengan yang lain punya cinta. Namun sayang aku bukanlah tipikal orang mudah jatuh hati, aku pernah punya cinta bahkan untuk mencintainya aku rela melakukan hal apapun, namun sayang kisah cintaku usai karena perbedaan usia, entah dengan alasan apa aku bisa mencintai dia. Bukankah dalam hal cinta harus saling menyayangi saling mengasihi bahkan saling memberi, namun tidak dengan aku.

Semuanya aku berjuang sendiri untuk mempertahankan hubungan itu aku berkorban mati-matian. Memang aku termasuk wanita yang paling bodoh dalam hal ini, tapi aku punya alasan kuat yang bisa bikin aku bertahan dengannya . 4 tahun berjalan, putus nyambung dalam hubungan kami pada akhirnya aku lelah sendiri dan memutuskan mengakhiri. Lepas dengan dia ada beberapa cowo yang pernah menjadi bagian dalam hidupku diantara sebut saja “R” Tak pernah menyangka mengenalnya, mempunyai hubungan dengannya menjadi petaka dalam hubungan keluarga kami, kenapa tidak ? dialah penyebab segalanya, dibelakangku diam-diam dia mempunyai kedekatan khusus dengan kakak kandungku. Desas desus cerita orang aku mendengar mereka akan meneruskan hubungan nya ke jenjang pernikahan, hah ?? apakah yang kudengar itu hanya gosip atau memang menjadi fakta ? *Bersambung*

By : Desty Aryanti

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *