Home / Surat Pembaca / You Can Call Me Monster
IMG-20181103-WA0008

You Can Call Me Monster

Oleh : Khoerun Nisa S Fajri

Xiao Yu berjalan pulang ke rumah dengan seragam Taekwondo bersabuk hijau. Nampak hebat, gadis berumur 7 tahun bersabuk hijau. Xiao Yu melihat gadis seumurnya duduk menangis di hadapan 3 anak laki-laki berumur 9 tahun.
“Dasar cengeng! Jangan menangis, serahkan saja uang sakumu!” Kata salah satu anak itu.
“Jangan ganggu dia!” Kata Xiao Yu.
Salah satu dari mereka mendekati Xiao Yu dan hendak menarik rambut Xiao Yu. Xiao Yu langsung menendang anak itu. Anak lainnya menyerang Xiao Yu. Xiao Yu memukul dan menendang mereka untuk memberi mereka pelajaran. Gadis yang terduduk itu melongo heran. Salah satu dari mereka yang terkapar didatangi Xiao Yu. Xiao Yu mencengkeram kerah baju anak itu.
“Jangan berperilaku seperti!” Kata Xiao Yu. Anak itu mendorong Xiao Yu.
“Aku tidak takut padamu, dasar monster!” Kata anak itu sambil menabrak Xiao Yu dan pergi berlari, diikuti anak lainnya. Xiao Yu terkejut.
Sore berikutnya…
Xiao Yu pulang melintasi taman yang ramai oleh anak-anak kecil tanpa orang dewasa. Ada salah satu anak laki-laki yang kemarin, bersama sang kakak. Anak itu yang kemarin kerah baju nya di cengkeram Xiao Yu.
“Dia monster yang kemarin melukaiku, kak!” Katanya.
Sang kakak mendatangi Xiao Yu. Pria berumur 12 tahun itu nampak angkuh. Sang kakak langsung memukul Xiao Yu, Xiao Yu menangkis dan memukul perutnya lalu menendangnya. Sang kakak terkapar di tanah.
“Dasar kau monster!”
“Monster, Monster! Monster!” Ejek anak-anak yang lain dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah Xiao Yu. Xiao Yu melihat ke sekeliling, semuanya menyorakinya perkataan jelek. Xiao Yu langsung menangis dan berjalan pulang.
10 tahun kemudian…
Xiao Yu tumbuh menjadi gadis dingin, namun kuat, dan tomboi. Dia memiliki keahlian khusus dalam seni bela diri MMA. Xiao Yu sudah menjurai berbagai kejuaraan sejak umur 13 tahun. Bahkan, di sekolahnya, Xiao Yu sudah membuat banyak ‘Genk preman sekolah’ bubar karena diberi pelajaran olehnya. Di sekolah, Xiao Yu sangat disegani. Sekalipun banyak yang menyeganinya, panggilan ‘Monster’ selalu di dengarnya.
Xiao Yu memiliki satu teman baik, Ming Zhu. Xiao Yu tidak terlalu akrab dengan Luo Fai, gadis manis yang berteman cukup dekat dengan Ming Zhu, walah kenyataannya Luo Fai dan Ming Zhu selalu bertengkar. Hari ini, Xiao Yu dan Ming Zhu sedang berada di sebuah Cafe.
“Ming Zhu, aku ingin bertanya.” Kata Xiao Yu.
“Tanyakan saja!” Jawabnya sambil memakan Ice Cream Strawberry.
“Apa semua gadis selalu bersifat manis dan suka Ice Cream?”
“Tidak juga. Contohnya aku, lebih sering angkuh, dingin, tapi menyukai Ice Cream yang menambah keimutanku. Sebenarnya, sebenarnya, ketika gadis memakan Ice Cream, dia nampak lebih imut.”
“Aku tak pernah makan Ice Cream, jadi aku tak pernah terlihat imut, begitu? Kau sendiri tahu itu, kan?”
“Bukan begitu. Kau cantik dan manis, namun sifat mu yang dingin tak pernah menunjukkan kau manis dan imut. Kau harus seperti aku, terkadang bisa bersifat manis dan imut.”
Xiao Yu berpikir, membayangkan dirinya memakai gaun merah muda, dengan pita di kepalanya, dan dia meloncat-loncat seperti anak kecil dan terus tersenyum sendiri di hadapan orang banyak. Xiao Yu langsung tersadar dan bergidik ngeri.
“Aku tak akan pernah melakukan itu!”
“Ayolah, kau harus tersenyum lebih sering, atau kau akan seperti monster!”
Xiao Yu terkejut Ming Zhu bicara itu. Xiao Yu langsung memelototi Ming Zhu dan membuat Ming Zhu menunduk.
Saat pulang, di jalan, mereka bertemu seorang pria angkuh.
“Xiao Yu! Sebaiknya kau jangan ikut kejuaraan tahun ini. Karena, banyak yang akan mengundurkan diri karena takut bertemu monster sepertimu. Kau akan menakuti semua orang, monster MMA!”
Xiao Yu nampak marah dan langsung membanting keras pria itu ke tanah. Ming Zhu melipat tangannya dan menatap menantang. Xiao Yu dan Ming Zhu langsung pergi. Xiao Yu nampak kesal dan marah.
Pertandingan Kejuaraan MMA
Kini, Xiao Yu berada di babak semi final. Xiao Yu akan melawan gadis Jepang bernama Koizumi Naizu, terkenal dengan pukulan kerasnya. Keduanya tidak menggunakan pengaman kepala dan gigi.
“Kau tidak memakai pengaman kepala dan pengaman gigi? Hati-hati kepalamu bocor dan gigi mu rontok.” Kata Koizumi.
“Kau tidak mengenalku, ya? Jika aku jadi kau, aku akan selalu mengenali setiap lawan yang masuk babak ini.”
“Memangnya kau siapa? Kau pasti mengenaliku kalau begitu.”
Keduanya maju dan melakukan salam pembuka.
Koizumi langsung menyerang dengan hendak memukul kepala Xiao Yu, namun Xiao Yu menghindar dan menangkis lalu menggerakkan kakinya. Tendangan indah, tendangan andalannya yang terkenal. Tendangan itu langsung mengenai kepala Koizumi, Koizumi jatuh dan kepalanya terbentur keras.
“Aku Xiao Yu, terkenal dengan Tentangan indah, yang tadi.”
“Dasar monster!”
“Wow, sangat hebat, Xiao Yu mengalahkannya dalam waktu 10 detik! Peningkatan yang baik dari sebelumnya.” Kata MC.
Xiao Yu menatap dirinya di cermin. Ming Zhu berlari ke arahnya dan terengah. Xiao Yu heran.
“Koizumi Naizu meninggal.”
“Apa?”
Malam tiba, hari sudah larut. Xiao Yu menangis di balkon rumahnya. Xiao Yu menyesal telah membunuh Koizumi, dia pasti sudah menyakiti hati keluarga Koizumi di Jepang. Xiao Yu memiliki hati lembut meski sikap nya dingin.
“Monster! Xiao Yu, kau memang monster! Kau kejam, Xiao Yu!” Xiao Yu mencaci dirinya dan mengacak-acak rambutnya, menyedihkan.
Esoknya, Xiao Yu datang ke apartemen keluarga Koizumi yang ada di China. Duka mendalam sangat terasa menusuk ke hati Xiao Yu saat dia berada di depan pintu. Xiao Yu memencet belnya. Tak lama, seseorang keluar. Sepertinya, itu ibu Koizumi, yang menemani Koizumi ke China untuk pertandingan.
“Apa benar ini apartemen Koizumi?”
“Ya, nona Xiao Yu. Ada apa kau kesini?”
“Apa kau ibunya Koizumi Naizu, Nyonya Naizu?”
“Benar.”
“Bisa aku bicara?”
Di dalam, Xiao Yu menangis meminta maaf. Nyonya Naizu hanya tersenyum.
“Maafkan aku, aku tak berniat membunuhnya, sungguh… Itu kecelakaan. Kumohon maafkan aku.” Kata Xiao Yu.
“Kau sangat baik hati. Tapi, sebenarnya, Koizumi meninggal bukan karena pertarungan itu. Dia memiliki penyakit mematikan, tapi memaksakan diri untuk bertarung hanya demi karier dan ketenarannya. Ini adalah bukti dia memiliki penyakit Leukemia, dia hanya kecapaian saat itu dan kondisinya lemah. Dan saat itu, nyawanya direnggut.” Cerita Nyonya Naizu sambil memberi beberapa kertas laporan.
“Tapi jika begitu, bagaimana namaku?”
“Tenang saja, aku akan memberitahu semuanya. Jadi, namamu tidak akan tercemar. Meski begitu, MMA tidak bisa menyalahkanmu atas kematian nya.”
“Terima kasih. Tolong jangan beritahu orang lain kalau aku datang untuk meminta maaf.”
“Kenapa? Ini, kan, perbuatan bagus.”
“Lebih baik jangan.”
“Baiklah. Aku tahu sifat dinginmu, tapi, tak ku sangka kau begitu sebaik ini. Kenapa kau tidak menunjukkan kehangatan mu?”
“Entahlah, aku tidak bisa.”
“Apa karena MMA? Kau bersifat dingin agar kau dianggap serius oleh lawanmu, begitu? Xiao Yu, tersenyumlah setiap saat. Saat tersenyum, kau pasti sangat manis, jangan sembunyikan itu.”
“Sifatku yang dingin karena menyimpan sakit hati yang mendalam. Banyak yang bilang kalau aku monster karena keahlian MMA ku.”
“Kalau begitu, kau benar-benar harus bersifat hangat agar bisa menjadi wanita yang sempurna. Saat kau tersenyum halus, maka orang lain akan bersifat halus padamu, percayalah!”
Xiao Yu mendengarkan saran Nyonya Naizu dengan baik.
Namun, Xiao Yu masih mempertimbangkan sifat itu. Saat ini, Xiao Yu dan Luo Fai sedang berlatih membuat gerakan gabungan.
“Aku akan meloncat dan kau akan menahan.” Kata Xiao Yu.
“Apa? Berat tubuhmu lima puluhan. Aku tak akan kuasa menahan badanmu yang berat itu.” Kata Luo Fai.
“Itu wajar untuk tubuhku yang tinggi. Berat tubuhmu lebih kecil karena kau pendek.” Kata Xiao Yu sinis. Luo Fai kesal.
Apa dia tersinggung? Ya, mungkin aku harus bersikap lebih hangat. Tapi jangan terlalu hangat, atau aku bisa ditindas. Batin Xiao Yu.
Setelah itu, dia mencoba untuk bersifat agak hangat. Mudah tersenyum dan baik hati. Xiao Yu mulai didekati banyak teman. Ternyata, selama ini, semua nya ingin berteman dengan Xiao Yu namun terlalu malu dan takut mengungkapnya. Meski banyak orang yang terus memanggilnya monster, kini teman-temannya lah yang bertindak memberi pelajaran pada orang itu. Xiao Yu pun tidak masalah di panggil Monster.

BACA JUGA   KESAKSIAN HIDUP “SIRNANYA KASIH SAYANG”

Ket Foto : Ilustrasi
-The End-
Nama : Khoerun Nisa Salamatul Fajri
Sekolah : MTs Darul Ihsan YUPPI
Tempat tanggal lahir : Bandung, 15 Januari 2005
No. Rekening : 0805006967

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *