Home / Kab. Tasikmalaya / Diduga RS SMC Tasikmalaya Diambang Bangkrut, Walpis : Sampai ada Karyawan Yang Gajinya Belum Dibayar
IMG-20230120-WA0056

Diduga RS SMC Tasikmalaya Diambang Bangkrut, Walpis : Sampai ada Karyawan Yang Gajinya Belum Dibayar

Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com – Diduga Rumah Sakit SMC Kab. Tasikmalaya diambang bangkrut. Pasalnya, hutang Pemda yang terhitung sejak 31 Desember 2021 mencapai ±14M. Sedangkan ditahun 2022 mengalami kenaikan signifikan yaitu ±18M. Jadi total beban hutang Pemda ke RS SMC ±32M.

Rian Ketua Wahana Lingkungan Pendidikan Sosial (Walpis) menanggapi hal tersebut, ia mengatakan terkait utang Pemda terhadap Rumah Sakit ini bukan menjadi rahasia umum lagi, semua orang sudah tahu. Bahwasanya Pemda itu mempunyai hutang terhadap Rumah Sakit Sebesar 32M lebih.

“Menurut saya harusnya Pemerintah Daerah ini harus cepat-cepat membenahi atau membayar hutang tersebut terhadap Rumah Sakit,” Ujar Rian, Selasa (17/01/2023).

Rian juga menuturkan, apalagi RS SMC ini sifatnya lebih kepada tidak ada keterkaitan dengan orang lain (BLUD). Terlebih lagi kalau Pemda tidak cepat membayar hutang tersebut itu akan berdampak pada pelayanan Rumah Sakit.

“Kalau gak salah katanya hutang Pemda ke Rumah Sakit itu dasarnya dari Jamkesmas dan Jamkesda,” Tutur Rian

Lebih lanjut, Rian menambahkan kalau misalnya hal tersebut di diamkan pelayanan Rumah Sakit akan terganggu dan akan berdampak pada bangkrutnya Rumah Sakit.

“Karena Rumah Sakit ini berbeda anggaran dan itu akan berdampak signifikan terhadap Rumah Sakit. Dari mulai perawatnya yang melayani terhadap masyarakat dan itu akan berdampak terhadap etos kerja,” Tambah Rian

Kemudian, Rian juga menegaskan ketika salah satu lembaga pemerintah ada yang bangkrut apalagi lembaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Maka ia berasumsi Pemerintah Kab. Tasikmalaya gagal dalam mensejahterakan masyarakat khususnya dibidang kesehatan.

“Rumah Sakit inikan salah satu bidang yang melayani kesehatan masyarakat. Menurut saya Pemerintah Daerah ini gagal dalam hal mensejahterakan atau memberikan hak sehat masyarakat,” Tegas Rian

Mirisnya lagi selain diambang bangkrutnya Rs SMC, Rian juga mengatakan bahwasanya sampai ada yang gajinya berbulan-bulan belum dibayarkan juga gaji yang tidak sesuai dengan etos kerjanya dengan alasan tidak ada anggaran karena Pemda belum bisa bayar.

BACA JUGA   Warga Mengalami Dugaan Keracunan Di Sukasenang, Kini Kondisinya Mulai Membaik

“Jadi itu dijadikan bahan atau alat para petinggi Rumah Sakit terhadap karyawan Rumah Sakit tenaga kesehatan nya. Padahal kalau kita lihat tenaga kesehatan itukan paling full kerjanya dengan dampak resiko bahaya sekali, itu tidak sesuai dengan apa yang mereka dapat. Dari mulai gaji yang di rapelkan 3bulan kan tidak dibayar gitu contohnya,” Pungkas Rian

Disisi lain, Direktur Utama RS SMC dr. H. Aa Ahmad Nurdin, M.M saat dikonfirmasi via Whatsapp miliknya hanya memberikan penjelasan singkat dan seakan-akan RS SMC baik-baik saja dan tidak ada kendala apapun.

“Pelayanan kesehatan tingkat rujukan di RSUD SMC, Alhamdulillah dapat berjalan sesuai standar. Saat ini, kami sedang berupaya agar pelayanan dapat berjalan dengan lebih efektif dan lebih efisien,” Kata Aa, Jum’at (20/01/2023).

Kemudian, terkait dugaan adanya tenaga kesehatan yang belum dibayar sampai berbulan-bulan, ia menjelaskan bahwa gaji pegawai sesuai dengan kontrak BLUD.

“Alhamdulillah dapat kami bayar sesuai waktu. Terkait dengan pelayanan pasien Jamkesda, kami tetap melayani sesuai dengan peraturan kepala daerah,” Lanjut Aa

Saat ditanyai kenapa para aktivis bisa menyebutkan bahwa Rs SMC diambang bangkrut? Apakah karena Pemda mempunyai hutang terhadap RSU? Aa hanya sedikit menggubris pertanyaan tersebut dengan menjawab : “Terkait hal tersebut, kami menunggu kebijakan selanjutnya” Pungkas Aa

Namun, semua dugaan tersebut tidaklah serta merta dengan tanpa adanya bukti yang kuat dari rekan-rekan Walpis. Kabarnya Walpis akan terus berlanjut terkait hal ini dan akan lakukan audiensi bersama DPRD Kab. Tasikmalaya. (Deden)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *