Home / Politik & Hukum / Prihatin Kenaikan Kasus DBD Di Kota Tasik, Anggota Legislatif Ini Lakukan Baksos Fogging
IMG-20200705-WA0045

Prihatin Kenaikan Kasus DBD Di Kota Tasik, Anggota Legislatif Ini Lakukan Baksos Fogging

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-ada data beberapa hari yang lalu Peta Sebaran Kasus DBD / Kecamatan Kota Tasik terbanyak di Kawalu 140 kasus, disusul Mangkubumi 107 Kasus, Cihideung 84 kasus, Tamansari 78 kasus, Cipedes 73 kasus, Tawang 68 Kasus, Cibeureum 65 kasus, Bungursari 65 kasus, Indihiang 39 kasus, Purbaratu 37 kasus.

Dengan kasus kematian Kawalu 5 orang, Cipedes 3 orang, Purbaratu 2 orang, Cihideung 2 orang, Bungursari 2 orang, Cihideung 2 orang, Tawang 1 orang, Indihiang 1 orang.

Hal tersebut harus diperangi bersama sama oleh masyarakat dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dalam rangka pencegahan penyakit demam berdarah.

“Ya,,, saya hari ini Minggu 5 Juli 2020 melakukan Bakti Sosial Fogging karena 1 bulan terakhir hampir tiap hari Bapak / Ibu Ketua RT & RW datang ke tempat saya untuk silaturahmi sekaligus diskusi saat ini banyaknya masalah Covid-19, Bansos dan yang harus segera kita tangani banyaknya jatuh korban meninggal karena demam berdarah”Ucap H. Murjani, SE.,MM
Anggota DPRD Komisi II Fraksi Gerindra

Lanjutnya, diriny melihat pemerintah Kota Tasikmalaya juga niat serius penanganan kasus DBD, namun karena keterbatasan dan lain hal sehingga dinas terkait lambat merespon.

“Jadi saya lakukan bakti sosial Fogging merespon keinginan masyarakat sekaligus membantu beban dinas terkait. Bakti sosial ini sudah saya jadwalkan sesui list / daftar tunggu permintaan RT RW sampai satu bulan, setelah tadi di sambongpari, dilanjut nanti ke Karsamenak, Cisumur, Cicariang, Tanjung, Kareteg, Labuan bulan, Cigantang dan beberapa lagi harus lihat daftar. bahkan ada permintaan dari dapil 1 & 2 seperti dari Ujungsari Cipedes, Kahuripan Tawang dll.”bebernya

BACA JUGA   Disambangi Menpora, Kapolri Bahas Kegiatan Olahraga Bisa Terlaksana Disaat Pandemi

Dalam kesempatan diskusi dengan RT RW saya katakana bahwa paling penting masyarakat harus tahu bahwa pengasapan (fogging) bukan strategi yang utama dalam mencegah demam berdarah dengue ( DBD).

“Fogging tidak dilakukan secara rutin, hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD. Tapi yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3, yaitu Menguras/membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, Terus Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas”Kata Politisi Partai Gerindra ini

“Alhamdulilah seharusnya adanya masyarakat dengan Dewan tidak ada jarak, maka saya rasakan sebagai wakilnya akan cepat tahu apa yg menjadi aspirasinya sehingga bisa langsung take action. Jadi pesan saya Masyarakat jangan lupakan saya sebagai anggota Dewan” tandasnya.(rian)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *