Tasikzone.com – Proses penyidikan terhadap aktivitas penambangan pasir ilegal di Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, yang sempat menuai protes keras dari warga, terus berjalan.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya kini tengah melakukan pemeriksaan intensif dan mengumpulkan barang bukti guna mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tambang tanpa izin tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, menegaskan bahwa proses hukum tengah berjalan serius. Pihaknya telah mengamankan empat unit alat berat sebagai barang bukti.
Tiga unit dalam kondisi masih layak digunakan, sedangkan satu unit lainnya dalam keadaan rusak dan masih berada di lokasi. Semua alat berat tersebut telah dipasangi garis polisi.
“Kami bertindak cepat dan terus menyisir seluruh pihak yang diduga terlibat dalam tambang ilegal ini. Empat alat berat telah kami amankan, tiga di antaranya dibawa ke Polres dan satu lainnya masih di lokasi karena rusak,” ujar Ridwan kepada wartawan, selasa (20/5/2025).
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah TKP lanjutan untuk mengumpulkan bukti tambahan. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Kejaksaan Negeri Tasikmalaya guna memastikan jalannya proses hukum sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami akan bekerja secara profesional dalam mengungkap kasus ini. Kami kembali ke lokasi untuk mencari petunjuk dan bukti tambahan,” lanjutnya.
Polres Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas perkara ini dan membawa semua pihak yang bertanggung jawab ke hadapan hukum. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung dan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka.
Sebelumnya, aksi protes terjadi di lokasi tambang pasir yang diduga ilegal tersebut. Ratusan warga Desa Cidadap menggerebek lokasi tambang, meluapkan kemarahan mereka terhadap kegiatan yang dianggap merusak lingkungan.
Video-video aksi warga, yang beredar di media sosial seperti TikTok, memperlihatkan warga merobohkan bangunan saung, membakar ban di atas pasir, bahkan menaiki alat berat sambil melontarkan kemarahan. (***)