Tasikzone.com – Baru tiga bulan memimpin, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menuai kritik tajam terkait arah kebijakan anggaran.
Kritik tersebut datang dari Nandang Suherman, Kepala Departemen Produktivitas Daerah Perkumpulan INISIATIF, yang menilai kebijakan anggaran Cecep belum sejalan dengan janji kampanyenya untuk memperbaiki infrastruktur.
“Masyarakat Tasikmalaya butuh hasil nyata, bukan sekadar narasi. Cecep memang menyebut tahun pertama fokus membenahi jalan, tapi dari postur anggaran belum terlihat,”ujar Nandang dalam podcast Belum Terlambat di kanal YouTube KostaTV.
Nandang menyoroti kondisi jalan kabupaten yang memprihatinkan, dengan sekitar 60% dalam kondisi rusak. Ia menegaskan, perbaikan membutuhkan alokasi dana besar serta keberanian politik untuk menjadikannya prioritas utama.
Selain itu, ia mengkritik komposisi belanja daerah yang dianggap timpang. Menurutnya, porsi belanja hibah justru jauh lebih besar dibanding infrastruktur.
“Belanja hibah mencapai ratusan miliar, sementara infrastruktur hanya 8 persen. Kalau mau dipangkas, jangan sekadar ganti penerimanya, tapi ubah polanya,” tegasnya.
Nandang juga menyinggung penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) yang kini tersisa Rp4 miliar dari awalnya Rp28 miliar. Padahal dana ini penting untuk penanganan bencana, termasuk di dua titik yang belum tertangani, salah satunya di Cibalanarik. Ia menyarankan realokasi anggaran dari pos lain karena sifatnya darurat.
Sorotan lain tertuju pada penurunan drastis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), dari Rp103 miliar menjadi hanya sekitar Rp33–37 miliar dalam dua bulan terakhir.
“Selisih sekitar Rp70 miliar itu digunakan untuk apa? DPRD seharusnya mengawasi penggunaan dana ini karena mereka punya data dari audit BPK,” ujarnya.
Menurut Nandang, penyelesaian masalah ini membutuhkan transparansi serta kesepakatan politik antara pemerintah daerah dan DPRD.
“Kalau prosesnya berlarut-larut seperti ini, rakyat yang akan menanggung kerugiannya,” pungkasnya. (***)