Home / Politik & Hukum / Pilkada Kota Tasik Dicoreng Dengan Insiden Penurunan Dan Pembakaran APK
Pilkada Kota Tasik Dicoreng dengan Pembakaran APK

Pilkada Kota Tasik Dicoreng Dengan Insiden Penurunan Dan Pembakaran APK

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Suhu Pilkada serentak 2017 di Kota Tasikmalaya semakin memanas, pesta demokrasi lima tahunan ini dicoreng dengan insiden penurunan serta pembakaran Alat Peraga Kampanye (APK) Calon Walikota Tasikmalaya nomor urut tiga H. Dede Sudrajat berlogo Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan tulisan “Kader Asli PPP” kubu Dzan Farid oleh PPP kubu Romahurmuziy. Pencopotan APK tersebut terjadi di Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Rabu sore (01/02/2017).

Bayu saksi mata yang juga menjabat sebagai Ketua PPP Kecamatan Cibeureum kubu Dzan Farid menerangkan bahwa, dirinya melihat ada orang yang menurunkan APK tersebut tepatnya di daerah awipari. Setelah ia selidiki, ternyata orang yang menurunkan APK tersebut orang yang ia kenal dari PPP kubu Romahurmuzi.

“Aya jalmi nu ngarurudan gambar pak dede di awipari, ternyata nu nurunkeunna teh ketua ranting PPP nu ngadukung H. Budi. Sadayana aya opatan inisial T, U, J jeung G. Abdi kenal ka sadaya jalmina. Jadi sadaya gambar teh di turunkeun di duruk oge, ku abdi dilaporkeun supaya bisa di tindaklanjut sesuai aturan hukum”terang Bayu.

Sementara itu, Iip Samsul Ma’arif Ketua Panwas Kecamatan Cibeureum, menjelaskan bahwa, kejadian ini ada kesalahpahaman antara kedua kubu PPP ini. Sebab, kata dia, sewaktu ada pertemuan antara KPU, Panwas dan Kapolres dalam pembahasan dua kubu partai yang sedang berseteru ini, hanya kubu Dzan Farid yang hadir.

“Yang saya pahami ini terjadi kesalahpahaman antara kedua kubu ini, padahal dua minggu yang lalu sudah duduk bersama membahas ini. Dan KPU pun mempersilahkan karena kubu Dzan Farid juga ingin eksis, tapi dengan catatan-catatan tertentu. Tapi PPP kubu Romy, yang saya tahu tidak ikut hadir dan duduk bersama pada waktu itu mungkin PPP kubu Romy tidak menerima”Ujarnya menjelaskan.

Sedangkan untuk para pelaku penurunan dan pembakaran APK, pada saat itu sudah terlebih dahulu diamankan oleh salah satu pengurus PPP kubu Romy.

Terpisah, KH. Miftah Fauzi Ketua Koalisi Perubahan, menanggapi hal tersebut dengan kepala dingin. Karena, seperti yang kita ketahui bersama semua kandidat sudah berkomitmen untuk menciptakan Pilkada yang berkualitas dan berintergritas. Terkait pelanggaran-pelanggaran yang menyangkut hukum, ia serahkan sepenuhnya kepada pihak yang lebih berwenang untuk menindaklanjutinya. “Apapun bentuknya itu, sudah menyalahi kaidah kesepakatan tentang pilkada yang berkualitas dan berintergritas. Kita menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum yang lebih berwenang untuk mengusut ini”tegasnya.

BACA JUGA   Tasikmalaya Update Lakukan Vote Pemilihan Gubernur Jabar

Ia pun menghimbau kepada semua pendukung, baik dari koalisi ataupun relawan yang mengusung pasangan Dede-Asep. Agar mampu menahan diri dan tidak terprovokasi dengan insiden ini. “Ini sebuah dinamika dalam politik, jangan sampai ada yang balas dendam dengan perbuatan yang sama. Apalagi sampai berbuat anarkis, haram itu hukumnya di Koalisi perubahan. Pokoknya tidak boleh”jelasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Timsus sekakigus Advisor Relawan Dahsyat, Ir. Nanang Nurjamil MM, yang telah mengintruksikan kepada seluruh lapisan para pengusung dan pendukung Dede-Asep supaya tetap bersikap tenang menghadapi persoalan ini.

“Saya sudah menginstruksikan kepada semua tim relawan, termasuk kepada tim khusus pengawalan dan pengaman, agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan balas dendam. Serahkan semua masalahnya pada aparat penegak hukum, pilkada Kota Tasik harus berjalan dalam koridor norma dan etika”tuturnya.

Ia pun mengajak kepada semua tim relawan dari paslon yang lain untuk dapat menciptakan suasana pilkada ini ada dalam situasi aman dan kondusif. Sebab kata dia, semua adalah kelurga, berbeda pilihan dalam pilkada adalah hal biasa.

Tetapi persaudaraan jangan sampai ternodai oleh tindakan-tindakan anarkis dan provokatif, semua harus bisa saling mengendalikan diri. Karena menurutnya, kalau terus menerus dipancing-pancing dengan tindakan seperti anarkis dan provokatif seperti ini, nanti akan ada pihak yang terprovokasi dan pilkada ini harus dibayar mahal.

“Maka sekali lagi saya mengajak kepada semua pihak, tanpa kecuali, mari kita saling menghormati dan menghargai dan jalani pilkada ini dalam koridor norma dan etika. Kemenangan dalam pilkada bukan segala-galanya, hal yang lebih penting kita pikirkan bersama adalah bagaimana membangun kota kita Tasikmalaya yang lebih baik kedepan dalam bingkai kebersamaan”tandasnya.

Banyak permasalahan yang menjadi PR yang harus segera disikapi bersama untuk menata Kota ini menjadi lebih baik dari kondisi saat ini. (doel)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *