Home / Kiprah Pemerintah / Apel Akbar Dan Kirab, Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia
IMG-20191022-WA0086

Apel Akbar Dan Kirab, Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com- Pemerintah Kota Tasikmalaya mengadakan Apel Besar dan Kirab Santri Pada “Peringatan Hari Santri Nasional 2019 Tingkat Kota Tasikmalaya”, Selasa (22/10/2019)

Dalam sambutannya Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman mengatakan Sejak hari santri ditetapkan pada tahun 2015, di daerah Kota Tasikmalaya selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda. Secara beruntun pada tahun 2016 mengusung tema “Dari Pesantren untuk Indonesia”, Tahun 2017 “Wajah Pesantren Wajah Indonesia”, dan Pada tahun 2018 “Bersama Santri Damailah Negeri”. Meneruskan tema tahun 2018, peringatan hari santri tahun 2019 mengunsung tema “SANTRI INDONESIA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA”. Serta bahwa ada Sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. 

Pertama, Kesadaran harmoni beragama dan berbangsa perlawanan kultural di masa penjajahan, perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar Negara. 

Kedua, Metode mengaji dan mengkaji. Selain mendapatkan bimbingan, teladan dan transfer ilmu langsung dari kiai, di pesantren diterapkan juga keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab. Bahkan sampai kajian lintas mazhab. Tatkala muncul masalah hukum, para santri menggunakan metode bahsulmasail. 
Untuk mencari kekuatan hukum. 

Ketiga, Para santri biasa di ajarkan untuk khidmah (pengabdian). ini merupakan ruh dan Prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigm etika agama dan realitas kebutuhan sisoal. 

Keempat, Pendidikan kemandirian. Kerja sama dan saling membantu di kalangan santri lantaran jauh dari keluarga. Santri terbiada hidup mandiri. Memupuk solidaritas dan gotong-royong sesame para pejuang ilmu. 

Kelima, gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di pesantren. Seni dan sastra sangat berpengaruh pada prilaku seseorang. 

Keenam, Lahirnya beragam kelompok diskusi dalam sekala kecil, maupun besar untuk membahas hal-hal remeh sampai yang serius. 

Ketujuh, Merawat khazanah kearidan local, relasi agama dan tradisi begitu kental, Dalam kehidupan masyarakat Indonesia pesantren menjadi ruang yang kondusif untuk menjaga lokalitas di tengah arus zaman yang semakin pragmatis dan matrealistis. 

BACA JUGA   Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Dorong Kementrian Perdagangan RI Kirim 38.000 Liter Migor

Kedelapan,Prinsip maslahat (kepentingan umum) merupakan pegangan yang sudah tidak bisa ditawar lagi oleh kalangan pesantren. 

Kesembilam, Penanaman spiritual tidak hanya soal hukum islam (fikih) yang didalami. Banyak pesantren juga melati para santrinya untuk tazkiyatunnafs, yaitu proses pembersihan hati ini biasanya di lakukan melalui fikiran dan tindakan yang bersih dan benar  makanya santri jauh dari pemberitaan tentang intoleransi, pemberontakan, apalagi terorisme. 

Kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya saat ini  sangatlah berpihak kepada pembangunan keagamaan. Hal itu sudah tercermin dalam visi Kota Tasikmalaya. Yaitu “ KOTA TASIKMALAYA YANG RELIGIUS, NAJU DAN MADANI”.

Dalam upaya mendukung pencapain visi tersebut, pemerintah Kota Tasikmalaya telah meluncurkan kebijakan yaitu :

Insentif bagi seluruh guru agama : Guru madrasah diniyah sebanyak 5.449 orang, guru TKA/TPA sebanyak 4.696 orang dan guru Raudlotul atfal sebanyak 901 orang.

Bantuan operasional bagi 250 pondok pesantren. Bantuan operasional untuk 1.058 DKM se Kota Tasikmalaya.

Bantuan IPAL (INTANSI PENGELOLAAN AIR LIMBAH) untuk 5 pondok pesantren. Mencanangkan tasik bersedekah dan zakat profesi ASN bersama-sama Baznas Kota Tasikmalaya, melalui perwalkot NOMOR : 16 Tahun 2018 Tentang Tata cara pengumpulan dan penyetoran zakat Profesi, infaq dan sedekah dari pejabat Negara dan Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Yang sampai saat ini telah terkumpul sebanyak Rp.7.462.655.847,-, yang berasal dari zakat profesi sebesar Rp.4.425.787.085,-, dan dari TASIK BERSEDEKAH sebesar Rp.3.036.868.762,-.

Kegiatan santri milenial dalam bentuk bantuan kambing untuk 4 pondok pesantren.

Selain itu selama tahun 2019 diluar program yang ada, baznas dan Pemerintah Kota Tasikmalaya telah merkontribusi membangun RTLH sebanyak 111 rumah dan sambungan listrik gratis untuk mushola, mesjid, MDA san RTM sebanyak 538 Titik. Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman mengucapkan “SELAMAT HARI SANTRI 2019, SANTRI INDONESIA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA” semoga santri senantiasa mampu untuk berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia.(red)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *