Tasikzone.com — Kejuaraan Satuan (Kejursat) Tarung Derajat tingkat Tasikmalaya Raya yang digelar pada Sabtu–Minggu, 28–29 Juni 2025 di GOR Susi Susanti, resmi berakhir. Namun bagi para insan Tarung Derajat, Kejursat bukanlah akhir perjuangan—melainkan gerbang awal menuju kompetisi di level yang lebih tinggi.
Dewan Guru Tarung Derajat Tasikmalaya, H. Noves Narayana, SE, M.Si atau yang dikenal sebagai Ki Ghanna, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran seluruh rangkaian acara.
“Alhamdulillah, Kejursat se-Tasikmalaya Raya telah berjalan aman, tertib, dan lancar dari awal hingga akhir. Ini membuktikan bahwa apa yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan baik,”ujar Ki Ghanna yang turut memantau langsung jalannya pertandingan hingga babak final.
Meski pelaksanaan berjalan lancar, Ki Ghanna mencatat sejumlah hal yang perlu diperbaiki, terutama dari segi materi dan kualitas teknik petarung. Hal ini menjadi penting karena beberapa atlet juara dari kategori pelajar akan mewakili Tasikmalaya di ajang Kejurda POPDA Pelajar di Bandung pada 17–19 Juli 2025.
“Ini jadi PR penting bagi setiap perguruan untuk meningkatkan kualitas teknik, termasuk koreksi dalam tendangan dan kesalahan mendasar lainnya. Para juara dari kalangan mahasiswa juga akan disiapkan untuk seleksi POMNAS Jawa Barat pada 6 Juli 2025,”tambahnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, Kejursat 2025 juga menunjukkan nilai luhur persaudaraan antarpetarung, sejalan dengan pesan moral dari Sang Guru Tarung Derajat : “Kembali ke akhlak dan jaga militansi.
“Latihan Tarung Derajat bukan hanya tentang keterampilan fisik atau teknik bela diri. Lebih dari itu, bagaimana filosofi dan nilai-nilai ajarannya bisa diterapkan dalam kehidupan para petarung,”terang Ki Ghanna.
Ketua Pelaksana Kejursat, Ir. Tb. Mohamad Kshatria, ST, turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
“Terima kasih kepada seluruh panitia, Pengcab Kota Tasikmalaya, serta semua pihak yang telah memberi kontribusi, baik berupa dukungan, ide, maupun aksi nyata. Segalanya berjalan kolektif, sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,”ujarnya.
Ia juga memohon maaf bila masih ada kekurangan selama proses pelaksanaan, serta berharap Kejursat bisa digelar rutin setiap tahun, baik di wilayah kota maupun kabupaten.
“Kegiatan seperti ini penting untuk mencetak regenerasi atlet dan memperluas jangkauan anggota Tarung Derajat di Tasikmalaya,”tambah Kshatria.
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Satlat Dadaha, yang berhasil mempertahankan gelar Juara Umum sejak 2019 hingga 2025.
Pelatih Satlat, Iwan Setiawan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas pencapaian ini.
“Butuh perjuangan besar dan konsistensi untuk terus mempertahankan gelar ini. Terima kasih kepada keluarga atas dukungan, juga kepada Guru kami Ki Ghanna dan seluruh tim pelatih. Semoga prestasi ini jadi motivasi untuk terus berkembang,”pungkasnya. (***)