Tasikzone.com – Sebuah situs warisan budaya, Lingga Yoni (atau yang oleh warga sekitar dikenal sebagai batu jubleg), terletak di Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya. Lokasinya berada sebelum Terminal Indihiang dari arah Rancabango.
Meskipun posisinya tidak jauh dari Kantor Pemerintah Kota Tasikmalaya, situs ini sayangnya belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah setempat. Padahal, situs ini telah diakui sebagai cagar budaya nasional.
Kondisi situs ini sangat memprihatinkan karena dikelilingi oleh area penambangan pasir milik sejumlah pengusaha, sehingga tidak memiliki akses jalan umum.
Menurut Kang Dedi seorang warga setempat yang mengetahui sejarahnya, situs ini berada di atas lahan seluas dua hektar milik seorang warga yang kini dilanjutkan oleh anaknya.
“Luas areanya sekitar 2 hektar. Milik warga, tapi sekarang diteruskan sama anaknya. Statusnya jadi cagar budaya,” jelas Dedi.
Dedi menambahkan bahwa tanah tersebut sempat menjadi rebutan para pengusaha tambang pasir, namun beruntung pemiliknya berhasil mempertahankannya.
“Karena tahu ini banyak bebatuan, jadi pada rebutan ingin menguasainya, beruntung yang punya bisa mempertahankannya,” tambahnya.
Meski demikian, karena area sekitarnya sudah menjadi milik pengusaha tambang pasir, akses jalan menuju situs harus melewati area pertambangan. “Ini teh jalannya, dikelilingi tambang pasir, ada jalan umum tapi jauh harus muter,” ujarnya.
Dedi berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya memberikan perhatian lebih terhadap situs ini. “Ya sebelum kita ke kang Dedi Gubernur Jabar, semoga Pemkot Tasikmalaya ada perhatiannya,” harapnya.
Menanggapi harapan tersebut, Asep Endang M. Syams, Ketua Fraksi PKB sekaligus Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Tasikmalaya, menyatakan akan menyampaikan hal ini kepada Walikota. Ia mengusulkan agar situs ini bisa dijadikan trek lari.
“Ini harus disampaikan ke wali kota. Ini ada trek baru buat lari, jangan hanya ke perkotaan saja,” ujar Endang setelah meninjau lokasi.
Selain itu, Endang juga akan mengupayakan perbaikan pagar situs agar terlihat lebih rapi. “Ini pagarnya harus diperbaiki ya, mudah-mudahan nanti bisa,” tambahnya.
Terkait masalah akses jalan, Endang mempertanyakan kemampuan Pemerintah Kota untuk melakukan pembebasan lahan. “Kalau tidak, apa kita langsung ke kang Dedi Mulyadi saja,” tegasnya.