Home / Kab. Tasikmalaya / Rise and Speak, Gerakan Polres Tasikmalaya Ajak Pelajar Berani Laporkan Kekerasan Anak
IMG_20250909_141020

Rise and Speak, Gerakan Polres Tasikmalaya Ajak Pelajar Berani Laporkan Kekerasan Anak

Tasikzone.com – Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga siswa difabel, menghadiri acara “Rise and Speak” (Berani Bicara dan Melaporkan) di Gedung Pertemuan (GPW) Polres Tasikmalaya.

Acara ini bertujuan untuk mendorong anak-anak agar berani melaporkan kekerasan yang mereka alami.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah, Kepala Kejaksaan Negeri, dan perwakilan dinas terkait.

Kehadiran mereka menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam perlindungan anak.

Mencegah Kekerasan dan Bahaya Gawai
Bupati Cecep Nurul Yakin menegaskan bahwa acara ini lebih dari sekadar perayaan, tetapi merupakan kampanye kemanusiaan.

“Berani bicara menyampaikan kebenaran itu bukan hanya tugas negara, melainkan juga perintah dari agama,” kata CNY.

Ia menekankan pentingnya menyediakan ruang terbuka bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri, karena pembangunan yang sesungguhnya adalah penyediaan ruang layak bagi manusia.

Bupati menyebutkan rencana revitalisasi ruang publik, seperti area bermain dan fasilitas literasi, untuk mendukung hal ini.

Selain itu, Bupati Cecep juga menyoroti bahaya kecanduan gawai, yang bisa membuat anak terpapar konten tidak pantas.

BACA JUGA   Kadis Perizinan Kabupaten Tasikmalaya Terkesan Arogan Kepada Sejumlah Wartawan

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan segera mengeluarkan surat edaran untuk membatasi penggunaan ponsel di sekolah, serta mengimbau orang tua untuk lebih aktif mengontrol penggunaan gawai di rumah.

Dukungan dari KPAID dan Polres
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat untuk melapor, berkat sosialisasi yang gencar.

“Setiap kasus anak, kami pastikan prosesnya mudah, cepat, dan gratis. Tidak ada istilahnya proses di Polres harus bayar,” tegasnya.

Ato menambahkan, 95% kasus yang ditangani KPAID berhasil diselesaikan, mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kekerasan.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan lingkungan yang ramah anak.

Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu melawan kekerasan pada anak demi masa depan yang lebih baik.

Haris juga memastikan bahwa Polres Tasikmalaya siap menerima laporan dari masyarakat melalui berbagai saluran.
Acara “Rise and Speak” menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya yang aman bagi anak-anak.

Diharapkan, kegiatan ini akan memotivasi lebih banyak anak untuk berani bersuara dan melaporkan kekerasan yang dialami. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *