Tasikzone.com – Kelancaran pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sangat bergantung pada sinergi kerja tim yang solid. Salah satu elemen kunci yang memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan konsisten adalah keberadaan peran akunting yang profesional.
Seperti di SPPG Panglayungan, yang berada di bawah naungan Yayasan Nasional Anak Bangsa, keberhasilan program tak lepas dari kontribusi sumber daya manusia yang andal—mulai dari penanggung jawab dapur, konsultan yayasan, hingga akunting.
Akunting memainkan peran vital dalam mengatur alur program MBG, mulai dari penyusunan proposal pencairan dana hingga perencanaan anggaran belanja.
Masdalomita Purwati A.k., Akunting SPPG Panglayungan, menjelaskan bahwa tugas akunting mencakup pembuatan proposal pengajuan dana ke Badan Gizi Nasional (BGN), pendataan sekolah penerima manfaat, jumlah siswa, serta menjalin koordinasi dengan tim Aslap.
“Setelah dana diterima, kami menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), menghitung jumlah porsi, menentukan harga per porsi, serta memperhitungkan biaya sewa dan operasional lainnya,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (17/07/2025), usai peluncuran Program MBG di SPPG Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Pengawasan Eksternal oleh PIC
Di sisi lain, Person In Charge (PIC) berperan penting dalam mengawasi kelancaran operasional SPPG, mulai dari proses produksi hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat. Seperti yang dilakukan Zafira Maria Ulfa, PIC SPPG Panglayungan.
Menurutnya, tugas PIC lebih fokus pada pengawasan eksternal di bawah yayasan, khususnya dalam hal manajemen dapur. Dalam proses pengambilan keputusan, kepala dapur juga tetap dapat berkoordinasi dengan PIC.
“Intinya, saya bertugas mengawasi manajemen dan operasional dapur. Jadi koordinasi saya cukup dengan kepala dapur,” tuturnya. (***)