Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Program Dua Gerakan Pengendalian Hipertensi (Dua Gedung Pensi) dari Mahasiswa kelompok Fikra Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Siliwangi disambut antusias.
Hal itu terlihat ketika program pengendalian hipertensi tersebut diluncurkan di Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Rabu (5/6/2024).
Kepala Kelurahan Singkup Pupung Nurdiansyah mengatakan, penyakit hipertensi di kelurahan Singkup Purbaratu berada di peringkat 10 besar.
Meskipun penyakit ini tidak menular tetapi jangan sampai dianggap sepele. Artinya, kata dia, sebagai insan manusia biasa harus tetap waspada dalam menghadapi hal apapun termasuk penyakit.
“Apalagi jika berbicara penyakit itu kan tidak memandang usia, banyak kejadian akibat hipertensi sampai ada yang meninggal dunia. Jadi ini gak bisa dipandang sebelah mata alias dianggap enteng,” katanya.
“Saya atas nama masyarakat Singkup mengucapkan terimakasih dan sangat mengapresiasi kepada mahasiswa Unsil yang sudah menggagas program ini,” katanya lagi.
Pupung berharap, pasca peluncuran program itu bisa berdampak positif kepada warganya. Sehingga bisa mengurangi angka penyakit hipertensi.
Lebih dari itu, dirinya sebagai nahkoda di kelurahan Singkup, sangat menginginkan agar penyakit kurang darah tersebut bisa dikendalikan secara signifikan.
“Dengan adanya program ini mudah-mudahan masyarakat disini bisa mengendalikan resiko hipertensi ini. Yang lebih penting menjaga pola hidup sehat dan rajin berolahraga,” ucapnya.
Sementara Ketua Kelompok Fikra Ninda Salma Nurfitri menjelaskan, pihaknya memandang dengan dua program yang diusungnya mampu menjadi pengendali penyakit tersebut.
“Jadi dua gerakan kami itu pertama dengan olahraga atau yang kita sebut senam hipertensi dan juga dengan rempah-rempah atau infused water yang tadi kita perlihatkan,” jelas Ninda.
Anak pertama dari dua bersaudara ini pun membeberkan alasan mengapa pihaknya mengangkat penyakit hipertensi dibandingkan dengan penyakit lain.
Sebelumnya, terang Ninda, pihaknya melakukan observasi kepada masyarakat yang dilakukan kurang lebih selama satu bulan dengan mengambil sample sebanyak 150 orang.
Dari hasil observasi itu menunjukan bahwa penyakit hipertensi teridentifikasi sebagai salah satu penyakit yang diidap masyarakat di Kelurahan Singkup Purbaratu.
“Jadi hasil observasi kita lebih dari 50 persen masyarakat teridentifikasi penyakit hipertensi. Dan ini juga merupakan arahan dari puskesmas Purbaratu,” tukas perempuan yang gemar dalam kegiatan sosial ini. ** (boy)