Home / Ragam / Prima DMI : Masjid Harus Jadi Solusi Persoalan Lingkungan di Kota Tasikmalaya
IMG-20250731-WA0008

Prima DMI : Masjid Harus Jadi Solusi Persoalan Lingkungan di Kota Tasikmalaya

Tasikzone.com – Persoalan sampah dan lingkungan masih menjadi isu krusial di Kota Tasikmalaya dalam satu dekade terakhir.

Beberapa yang sempat digaungkan, kini kian kehilangan gaungnya seiring makin menggunungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.

Menyikapi kondisi tersebut, berbagai elemen masyarakat berkumpul dan berkolaborasi untuk mencari solusi konkret berbasis masyarakat.

DKM Ar Rahmah Perum Mega Mutiara, Kelurahan Cibunigeulis, menjadi tuan rumah diskusi multipihak yang digagas oleh Lab Politik FISIP Unsil, Mosaic, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, PD Prima DMI Kota Tasikmalaya, dan Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi).

Diskusi ini tidak hanya menghadirkan gagasan, tetapi juga langkah nyata. Salah satunya adalah penyerahan program sedekah energi berupa instalasi panel surya kepada DKM Ar Rahmah.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif sedekah sampah dan pengembangan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) yang dirancang untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Ketua PD Prima DMI Kota Tasikmalaya, Iik Muzakir menegaskan pentingnya peran masjid sebagai pusat gerakan sosial dan pemberdayaan lingkungan.

“Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat perubahan sosial. Ketika persoalan lingkungan menjadi darurat, maka masjid harus hadir menjadi solusi bukan hanya simbol,”ujar Iik

BACA JUGA   Gempa Dirasakan Kembali Warga Tasikmalaya Dan Sekitarnya

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor ini menjadi tonggak penting dalam membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat, khususnya dari aspek agama, sosial, budaya, pendidikan, hingga pendekatan teknologi.

“Masalah sampah tidak bisa diselesaikan dengan satu pendekatan saja. Harus lintas sektor, dan yang paling penting: tumbuh dari bawah, dari masyarakat, dari jamaah,” tegasnya.

Lanjutnya, gerakan sedekah sampah dan energi menjadi bentuk konkret dari integrasi nilai-nilai keagamaan dengan praktik lingkungan yang berkelanjutan.

DKM Ar Rahmah, yang diisi oleh pengurus Prima DMI tingkat ranting, akan menjadi percontohan bagaimana masjid bisa menjadi sentral edukasi lingkungan yang aktif.

Budaya gotong royong yang selama ini menjadi nilai dasar masyarakat, kini diuji untuk diwujudkan dalam bentuk kerja kolektif yang sistematis.

“Karena itu, kolaborasi seperti ini bukan hanya tentang menangani sampah, tapi juga membentuk sistem pembelajaran sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” bebernya

Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli, aktif memilah sampah dari rumah, serta mendukung gerakan berbasis sedekah lingkungan yang tidak hanya membersihkan kota, tetapi juga memberikan nilai manfaat jangka panjang bagi umat.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *