Tasikzone.com – Kondisi memprihatinkan kembali menyeruak dari sudut Kota Tasikmalaya. Nenek Mae (73), warga Sindangkasih, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, menjalani hidup seorang diri di sebuah gubuk kecil berdinding bilik bambu yang telah lapuk dan berlubang. Potret kehidupannya menjadi gambaran nyata kemiskinan yang masih membayangi kota ini.
Bangunan tua yang ia tempati nyaris roboh. Dinding bambu yang bolong, atap yang usang, serta ketiadaan dapur layak dan toilet memadai menambah berat beban hidupnya.
Kondisi fisik Nenek Mae pun kian renta. Pendengarannya melemah, sehingga orang yang berbicara dengannya harus mengeraskan suara agar ia dapat mendengar.
Menurut keterangan warga sekitar, selama ini Nenek Mae hanya sesekali mendapat bantuan nasi kotak dari pemerintah. Selain itu, hampir tak ada bentuk bantuan sosial lain yang pernah ia rasakan.
Melihat kondisi tersebut, Senin (15/09/2025), pengurus Yayasan Padi Nusantara Sejahtera mendatangi kediaman Nenek Mae. Saat tiba, mereka mendapati sang nenek tengah menyantap nasi tanpa lauk di kursi tua di depan rumahnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Padi Nusantara Sejahtera, Iwan Restiawan, yang hadir langsung ke lokasi, tampak tak kuasa menahan haru. Raut wajahnya berubah sendu saat melihat langsung kondisi Nenek Mae.
“Hari ini kita kembali disadarkan bahwa negara seolah absen membela rakyat yang lemah. Anggaran triliunan rupiah hanya dinikmati para pejabat, sementara rakyat seperti ini dibiarkan menderita,” ujar Iwan dengan nada kesal usai menyerahkan bantuan beras dan uang tunai kepada Nenek Mae.
Iwan pun menyerukan agar para pejabat di Kota Tasikmalaya lebih peka terhadap kondisi warganya. Ia menegaskan, wakil rakyat seharusnya tidak hanya hadir saat membutuhkan suara, lalu meninggalkan rakyat untuk berjuang sendiri menghadapi kesulitan hidup.
“Kisah Nenek Mae harus menjadi pengingat bagi para pemangku kebijakan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk lebih peduli terhadap warga miskin. Semoga ada perhatian lebih dari pemerintah bagi mereka yang hidup dalam kesulitan,” pungkasnya. (***)