Oleh : Qinthar Imanda Revaline
Mahasiswa Universitas Siliwangi
Tasikzone.com – Indonesia sebagai negara yang berada diantara dua benua dan dua samudra, menjadi negara yang memiliki kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan wilayah laut yang luas. Indonesia berada di pusat perdagangan internasional dan di tengah-tengah geopolitik dunia. Posisi ini memiliki banyak manfaat tetapi juga pasti ada kendala dan tantangan di tengah dinamika globalisasi ini.
Dalam konteks posisi strategis tersebut, Selat Malaka merupakan salah satu wilayah yang terletak di antara semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera di Indonesia, yang merupakan pusat jalur perdagangaan yang paling sibuk di dunia.
Bagi negara Indonesia Selat Malaka adalah aset geografis yang memungkinkan dapat meningkatkan kekuatan mereka dalam persaingan global. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di jalur wilayah tersebut yang seharusnya memperkuat kendali dan pengaruhnya di Selat Malaka tersebut, meskipun pasti ada tantangan seperti ancaman keamanan ataupun konflik antarnegara.
Pada saat ini Indonesia hanya fokus ancaman dan keamanannya saja tetapi dari segi kebijakan maritimnya belum sepenuhnya dirancang untuk menjadi pemain atau peran utama di Selat Malaka yang mengakibatkan infrastruktur dan ekonomi Indonedia tertinggal dari negara-negara lainnya.
Untuk memahami pentingnya pengendalian Selat Malaka dan melihat bagaimana posisi strategis tersebut berkaitan dengan kekuatan negara yang didasari oleh teori Rudolf Kjellen.
Menurut Rudolf Kjellen (1864-1922) yang dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme hidup. Pokok teori ini menyebutkan; Negara merupakan satuan biologis, suatu organism hidup, yang memiliki intelektualitas, Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik & Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
Dalam konteks Indonesia dan Selat Malaka, teori ini sangat sesuai dalam Geopolitik yaitu, menggambarkan pentingnya ruang strategis seperti Selat Malaka sebagai “ruang hidup” yang wajib dikelola untuk mempertahankan keberlangsungan dan kekuatan negara.
Hubungan teori Kjellen menekankan pentingnya memanfaatkan ruang strategis dan kekuatan internal untuk menghadapi persaingan global.
Sejalan dengan teori Rudolf Kjellen, Indonesia perlu menerapkan strategi yang komprehensif untuk menjaga keamanan dan meningkatkan pengaruh di Selat Malaka.
Dengan cara meningkatkan kapabilitas militer maritim, pembangunan dan penguatan pangkalan strategis di sepanjang pantai Sumatra, memperkuat infastruktur pelabuhan dan di bidang diplomasi, Indonesia harus tetap aktif dalam kerja sama trilateral sambil mempertahankan keseimbangan hubungan melalui prinsip politik luar negri bebas aktif.
Strategi ini bukan hanya bertujuan menciptakan keamanan saja tetapi memperbesar peran Indonesia dalam geopolitik global melalui pengendalian jalur penting dunia. (***)
Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia