Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Tasikzone.com – Persoalan pencemaran lingkungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir yang tak kunjung diselesaikan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya menuai protes.
Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) F-KIP dan BEM Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil), bersama organisasi lingkungan Indonesia Green Movement (IGM), menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota Tasikmalaya, Rabu (11/6/2025).
Koordinator lapangan aksi, Muhamad Rapi Paja, menyoroti berbagai persoalan serius yang terjadi di TPA Ciangir, salah satunya adalah air lindi yang dibuang langsung ke sungai tanpa melalui proses filtrasi.
“Pencemaran ini belum juga diselesaikan. Seharusnya air lindi disaring sebelum dibuang ke sungai, tapi sampai hari ini belum ada sistem filtrasi yang berfungsi. Katanya baru sebatas rencana pembangunan filter,” ujar Rapi dalam orasinya.
Selain itu, ia menilai pengelolaan sampah di TPA Ciangir masih jauh dari standar. Menurutnya, sistem yang digunakan masih berupa angkut-kumpul-buang dengan metode open dumping, yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
“Dokumen UKL-UPL tahun 2012 mencantumkan pengelolaan gas metana, tapi sampai sekarang belum dilaksanakan. Bahkan izin lingkungan yang digunakan masih yang lama dan belum diperbarui,” tegasnya.
Ia juga menyesalkan sikap pemerintah yang dinilai lalai dan lambat dalam merespons persoalan yang telah lama dikeluhkan warga sekitar, seperti bau menyengat dan gangguan kesehatan berupa gatal-gatal.
“Kenapa baru sekarang izin lingkungan mau diperbarui? Padahal dampak pencemaran ini sudah lama dirasakan masyarakat,” pungkas Rapi.
Aksi ini merupakan bentuk desakan agar Pemerintah Kota Tasikmalaya segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem pengelolaan TPA Ciangir demi menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesehatan masyarakat. (***)
