Home / Berita Pangandaran / Otang Tarlian: Dua Periode Belum Ada Penyesuaian Gaji, Kami Tetap Bekerja
IMG_20250926_071417

Otang Tarlian: Dua Periode Belum Ada Penyesuaian Gaji, Kami Tetap Bekerja

Pangandaran, Tasikzone.com – Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi PKB, Otang Tarlian, mengungkapkan bahwa besaran gaji dan tunjangan anggota DPRD Pangandaran masih tergolong paling kecil dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.

Pernyataan tersebut disampaikan Otang saat diwawancarai Tasikzone.com pada Senin, 15 September 2025.

Politisi yang kini menjalani periode keduanya sebagai anggota DPRD sekaligus Ketua DPC PKB Pangandaran itu menyebutkan, total gaji dan tunjangan yang diterimanya setiap bulan hanya sekitar Rp27 juta.

“Itu sudah termasuk semua, tapi belum dipotong pajak dan kewajiban lainnya. Kalau untuk gaji serta tunjangan pimpinan DPRD, saya tidak tahu persis,” ujar Otang.

Menurutnya, nominal tersebut kerap menimbulkan keheranan dari sesama anggota dewan di daerah lain.

“Banyak teman-teman dewan dari kabupaten/kota lain tidak percaya, karena memang di Pangandaran ini paling kecil jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat,” ungkapnya.

BACA JUGA   Tak Kunjung Direalisasi Honor RT, RW dan Kader Posyandu di Pangandaran, Begini Harapan Angleg Nia Sumiasari

Bahkan, anggota DPRD Pangandaran tidak memiliki dana aspirasi sebagaimana yang biasanya diterima oleh anggota dewan di daerah lain.

Sebagai perbandingan, kata Otang, gaji dan tunjangan anggota DPRD di Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis sudah di atas Rp30 juta per bulan. Di Kabupaten Kuningan angkanya lebih dari Rp40 juta, sementara di Kota Tasikmalaya sudah menembus Rp50 juta atau lebih.

Terkait tunjangan rumah, Otang mengaku tidak mengetahui secara detail jumlah yang diterima. “Nilainya saya kurang tahu karena tidak pernah melihat rinciannya,” katanya.

Meski begitu, Otang menegaskan pihaknya tetap bekerja untuk kepentingan masyarakat Pangandaran. Kondisi tersebut menurutnya tidak menjadi persoalan, sebab situasi fiskal daerah memang tengah mengalami defisit.

“Kami tetap bekerja untuk masyarakat Pangandaran, walaupun ada keterbatasan dari sisi gaji maupun tunjangan,” pungkasnya. (Driez)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *