Home / Kiprah Pemerintah / OJK Tasikmalaya : Industri Jasa Keuangan Priangan Timur Stabil, DPK Perbankan Tumbuh Kuat
Screenshot_20251020_215630_Chrome

OJK Tasikmalaya : Industri Jasa Keuangan Priangan Timur Stabil, DPK Perbankan Tumbuh Kuat

Tasikzone.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Priangan Timur, khususnya di bawah pengawasan Kantor OJK Tasikmalaya (KOTM), masih dalam kondisi stabil dan terjaga hingga Agustus 2025, di tengah kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil.

Plt. Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, menyampaikan bahwa stabilitas tersebut tercermin dari pertumbuhan aset perbankan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terus meningkat, meskipun penyaluran kredit mengalami sedikit tekanan.

“Aset perbankan di wilayah pengawasan Kantor OJK Tasikmalaya pada Agustus 2025 meningkat 0,85 persen (year on year/yoy), sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 5,77 persen (yoy),” ujar Melati melalui siaran pers, Senin (20/10/2025).

Melati menjelaskan, deposito menjadi kontributor terbesar pertumbuhan DPK yang naik 8,63 persen (yoy), disusul giro 6,53 persen (yoy) dan tabungan 4,72 persen (yoy).

Sementara itu, kredit perbankan justru mengalami kontraksi sebesar 1,59 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja turun 8,31 persen, kredit investasi terkontraksi 6,26 persen, sedangkan kredit konsumsi tumbuh positif 4,83 persen (yoy).

Dari sisi sektor ekonomi, penyaluran kredit kepada industri pengolahan mengalami penurunan paling dalam sebesar 13,32 persen (yoy), diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 10,89 persen (yoy), serta non-usaha lainnya sebesar 4,93 persen (yoy).

Investor Pasar Modal Naik, Aktivitas Transaksi Menguat

Melati menyebutkan bahwa kinerja pasar modal di wilayah KOTM juga menunjukkan tren positif. Berdasarkan data, seluruh kategori investor menunjukkan peningkatan yang signifikan sepanjang tahun.

Investor Surat Berharga Negara (SBN) naik dari 2.647 menjadi 14.433 investor atau tumbuh 22,46 persen (yoy).
Investor saham meningkat dari 32.500 menjadi 181.065 investor atau 21,88 persen (yoy), sedangkan investor reksa dana melonjak dari 26.876 menjadi 405.570 investor atau 7,10 persen (yoy).

BACA JUGA   Pemdes Rajadatu Gandeng Mahasiswa Unsil Selenggarakan Jalan Sehat

Pertumbuhan jumlah investor berbanding lurus dengan peningkatan nilai kepemilikan saham yang naik 42,61 persen (yoy) menjadi Rp1,36 triliun, serta nilai transaksi saham yang melonjak 122,75 persen (yoy) menjadi Rp1,17 triliun.

IKNB: Modal Ventura Tumbuh, LKM Masih Tertekan

Di sisi lain, kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) menunjukkan hasil yang beragam. Outstanding pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) terkontraksi 14,14 persen (yoy) menjadi Rp87,14 miliar, sedangkan perusahaan pembiayaan mencatat pertumbuhan tipis 0,11 persen (yoy) dengan total outstanding mencapai Rp5,01 triliun.

Kinerja terbaik datang dari perusahaan modal ventura yang tumbuh 15,39 persen (yoy) dengan nilai outstanding mencapai Rp446,62 miliar.

Dorong Penguatan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

Melati menegaskan, OJK Tasikmalaya terus mendorong seluruh lembaga jasa keuangan untuk memperkuat prinsip kehati-hatian, tata kelola yang baik, serta manajemen risiko yang memadai.

“Langkah-langkah ini merupakan upaya penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus melindungi kepentingan nasabah. Kami menekankan pentingnya penerapan pengawasan yang efektif dan budaya risiko yang kuat di seluruh lembaga jasa keuangan,” ungkap Melati.

Dengan kondisi ekonomi yang dinamis, OJK Tasikmalaya menilai penting untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi melalui sinergi antara sektor perbankan, IKNB, dan pasar modal agar tetap tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *