Tasikzone.com – Puluhan tahun hidup di rumah kontrakan tak membuat Iwan kehilangan harapan. Warga yang tinggal di Batunungku Kelurahan Cipari Kecamatan Mangkubumi ini akhirnya bisa tersenyum bahagia setelah menerima rumah layak huni dari DPD Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (Opshid) Front Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bagi Iwan, rumah itu bukan sekadar bangunan. Ia menyebutnya “rumah impian yang tertunda selama 15 tahun.”
Dulu, sekitar tahun 2010, Iwan mulai menabung sedikit demi sedikit untuk membangun rumah bagi istri dan anaknya. Batu dan bata sudah disusun rapi9. Namun, mimpi itu hancur ketika ia mengalami kecelakaan kerja di Sumatra.
“Saya waktu itu kerja jadi sopir. Terlibat kecelakaan tulang kaki patah. Sejak itu nggak bisa kerja berat lagi,” kenangnya lirih.
Sejak kecelakaan itu, Iwan hanya bisa bekerja serabutan. Upahnya pas-pasan, tak cukup untuk melanjutkan pembangunan rumah. Ia bersama keluarga pun harus menempati rumah kontrakan dengan biaya sekitar Rp.300 ribu per bulan.
“Batu dan bata itu tetap saya biarkan di sana. Setiap lewat, saya cuma bisa doa semoga suatu hari bisa dilanjutkan,”katanya.
Doa itu akhirnya dijawab. Melalui program Rumah Syukur Layak Huni Sidiqiyah Fathan Mubina, Opshid memberikan bantuan rumah yang kini menjadi tempat tinggal layak bagi keluarga kecil Iwan.
Penyerahan kunci rumah dilakukan bertepatan dengan kegiatan Santunan Nasional, yang juga menjadi momentum peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Lahir Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke-97. Minggu (09/11/2025)
Dengan mata berkaca-kaca, Iwan mengungkapkan rasa syukurnya.
“Perasaan saya bahagia, syukur Alhamdulillah, berkat rahmat Allah dan bantuan dari Opshid. Terima kasih banyak sudah membantu keluarga saya. Semoga Opshid makin maju dan bisa membantu banyak orang seperti saya.”tutur iwan
Kini, di atas lahan 5×12 meter yang dulu hanya berpondasi batu, berdiri rumah sederhana yang penuh makna. Sebuah bukti bahwa harapan, meski tertunda, tak pernah benar-benar hilang. (***)
Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia