Home / Opini / Menjaga Selat Malaka Dan Kepentingan Indonesia Di Jalur Perdagangan Dunia
IMG-20251120-WA0016

Menjaga Selat Malaka Dan Kepentingan Indonesia Di Jalur Perdagangan Dunia

Oleh : Mutiara Lestari
Mahasiswa Universitas Siliwangi

Tasikzone.com – Di tengah ramainya arus perdagangan global, Selat Malaka menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Bagi Indonesia sendiri Selat Malaka bukan hanya untuk jalur pelayaran, tetapi salah satu pusat pergerakan perdagangan internasional. Ribuan kapal melintas setiap hari, membawa minyak, gas, dan berbagai komoditas penting yang menggerakan ekonomi dari Asia hingga eropa. Peran jalur ini tentu membawa tanggung jawab besar bagi indonesia, sebagai negara yang wilayah lautnya menjadi bagian dari rute tersebut. Bagi Indonesia sendiri Selat Malaka bukan hanya untuk jalur pelayaran, tetapi salah satu pusat pergerakan perdagangan internasional.

Sebagai negara kepulauan dengan posisi geografis yang sangat strategis, Indonesia memang harus terlibat aktif dalam dinamika di Selat Malaka. Jalur ini bukan hanya tempat lewatnya kapal-kapal besar tetapi keamanan dan stabilitas kawasan ini berpengaruh langsung terhadap kepentingan nasional baik dalam aspek ekonomi, politik.

Karena itu penting bagi indonesia untuk memastikan selat malaka tetap aman, tertib, dan memberikan manfaat besar. Ketika terjadi gangguan di wilayah ini mulai dari perompakan, kecelakaan, peyeludupan hingga ketegangan politik dampaknya tidak hanya soal keamanan laut, dampaknya bisa memicu kenaikan biaya logistik, menghambat arus ditribusi barang. Peran kuat di jalur perdagangan internasional ini bukan hanya soal menjaga perairan, tetapi juga agar Indonesia bisa tampil percaya diri dan mengambil peran yang jelas dalam kerja sama regional.

Di Selat Malaka yang menjadi salah satu pusat pergerakan perdagangan internasional. Sekitar 40 persen perdagangan dunia melintas di kawasan ini, termasuk sebagaian besar ekspor dan impor indonesia. itulah sebabnya kelancaran aktivitas di selat ini sangat menentukan stabilitas ekonomi nasional. Jika sampai terjadi hambatan, dampaknya bisa terasa pada harga barang pokok dan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Teori Rimland yang dikemukakan oleh Nicholas Spykman menyatakan bahwa kekuatan dunia justru ditentukan oleh negara yang mampu mengendalikan kawasan pesisir dan jalur perdagangan laut. Selat Malaka adalah salah satu wilayah rimland paling strategis di dunia. Jalur ini menjadi titk pertemuan ekonomi dan politik global karena di lalui ribuan kapal setiap hari. Apa yang terjadi di Selat Malaka sesuai dengan pemikiran Spykman. Siapapun yang mampu menjaga keamanan dan kelancaran jalur ini akan memiliki pengaruh besar terhadap perdagangan internasional. Indonesia yang berada dalam kawasan tersebut memiliki peluang besar untuk memperkuat posisi politik dan ekonominya. Ketika Indonesia bisa mengamankan jalur perdagangan ini, kita tidak hanya melindungi perekonomian sendiri tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa Indoenesia mampu menjadi pemimpin di kawasan.

Langkah nyata Indonesia telah lama menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan selat malaka. Sejak 2004, bersama Malaysia, Singapura, dan Thailand, Indonesia menjalankan kerja sama dengan Malacca Straits Patrol (MSP) yang mencakup patroli gabungan, pengawaasan udara dan pertukaran informasi lintas negara untuk untuk menekankan angka kejahatan maritim. Selain kerja sama regional. Indonesia juga memperkuat kapasitas maritim domestik. Pengunaan radar, teknologi untuk pengawasan, dan penempatan pangkalan TNI AL di titik strategis menjadi langka untuk memperkuat keamanan nasional. Namun tantangan tidak hanya berhenti pada isu militer. Pencemaran laut, penangkapan ikan ilegal, dan ancaman lingkungan juga menjadi faktor penting yang perlu ditangani dengan penekatan sosial, ekonomi dan hukum.

BACA JUGA   Hati-Hati Provokasi

Hubungan antara pengamanan Selat Malaka dan kepentingan nasional Indonesia sebenarnya sangat jelas dan saling terkait. Semakin aman wilayah ini, semakin lancar juga arus perdagangan yang lewat di dalamnya. Dampaknya langsung terasa bagi Indonesia mulai dari stabilnya ekonomi, meningkatnya investasi, hingga tumbuhnya kepercayaan negara lain terhadap kita. Sebaliknya, jika keamanan Selat Malaka terganggu, akibatnya bisa panjang seperti pengiriman barang terlambat, biaya logistik meningkat, dan citra Indonesia sebagai negara maritim bisa dipertanyakan. Inilah alasan mengapa keamanan laut harus menjadi salah satu faktor utama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi indonesia.

Indonesia perlu memperkuat perannya bukan hanya sebagai penjaga keamanan selat Malaka, tetapi juga sebagai pemimpin kawasan. Artinya Indonesia harus mampu memainkan peran aktif dalam menentukan arah kerja sama maritim di Asia Tenggara, bukan hanya mengikuti dinamika negara-negara besar. Pedekatan yang dilakukan tidak harus bersifat militeristik, diplomasi, teknologi, dan kerja sama ekonomi bisa menjadi kunci utama. Misalnya dengan memperkuat kapasitas nelayan lokal, membangun pelabuhan modern, serta meningkatkan industri maritim nasional, keamanan laut juga berarti kesejahteraan masyarakat pesisir. Selat malaka menjadi simbol dari peran startegis Indonesia di dunia. Jika negara ini mampu menjaga jalur perdagangan dengan baik maka posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia bukan sekadar slogan tetapi kenyataan.

Karena itu, Indonesia harus berani mengambil langkah tegas dalam memperkuat pengaruh di kawasan. Tidak cukup hanya ikut dalam kerjasama regional, tetapi juga perlu memimpin arah kebijakan maritim yang berkeadilan dan saling menguntungkan. Ketika negara lain berlomba lomba dalam memperluas kepentingan ekonomi dan milternya di Selat Malaka, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton tetapi kita harus menjadi pemain utama yang mampu menentukan permainandi wilayah strategis ini.

Pada akhirnya menjaga Selat Malaka bukan hanya soal urusan laut, tetapi soal masa depan indoensia di tengah perdagangan internasional. Selama jalur ini aman dan lancar arus dagang dunia tetap bergerak, dan ekonomi indonesia ikut stabil. Dengan posisi yng begitu strategis, Indonesia punya kesempatan besar untuk menjadi negara yang bukan hanya dilewati oleh kapal, tetapi ikut menentukan arah perdagangan global. Mengelola Selat Malaka dengan baik berarti menjaga kepentingan nasional sekaligus menunjukan bahwa Indonesia siap berdiri sebagai kekuatan maritim yang diperhitungkan. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *