Home / Peristiwa / Keselamatan Terancam, Musim Hujan Mengintai, Rumah Sutinah Menanti Uluran Tangan Pemerintah
IMG-20251027-WA0014

Keselamatan Terancam, Musim Hujan Mengintai, Rumah Sutinah Menanti Uluran Tangan Pemerintah

Tasikzone.com – Rumah itu berdiri di Kampung Nangela, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi. sebagian atapnya runtuh.

Di dalamnya, Ii Sutinah, seorang perempuan, masih bertahan bersama keluarganya. Mereka tidur di ruang sempit yang tersisa, di antara reruntuhan yang sewaktu-waktu bisa menimpa.

Sudah lama rumah berukuran enam kali delapan meter itu rusak. Berkali-kali keluarga Sutinah melapor ke pihak kelurahan dan RT/RW setempat agar bisa masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Harapan mereka sederhana agar ada bantuan untuk memperbaiki tempat tinggal yang hampir rubuh itu. Namun, seperti cerita banyak warga miskin lainnya, bantuan tak pernah datang.

“Katanya sudah didata, tapi tidak ada kabar lagi. Sekarang rumah tinggal separuh, dindingnya roboh,” kata Yanti, kakak Sutinah, dengan suara getir.

Warga sekitar yang iba hanya bisa membantu seadanya. Mereka menegakkan kembali bilik bambu dengan bambu bekas, mengganti tiang lapuk dengan potongan kayu sisa. Mereka tahu, itu hanya menunda waktu.

“Kami bantu semampunya. Tapi seharusnya pemerintah cepat tanggap,” ujar Dedi, warga setempat.

Kisah Sutinah bukan cerita tunggal. Ia adalah potret rapuhnya pelaksanaan program bantuan sosial di tingkat daerah.

BACA JUGA   Beragam Perlombaan Di Cikiara Diadakan Dalam Menyambut Kemerdekaan

Pemerintah pusat dan provinsi boleh saja menggembar-gemborkan berbagai program seperti RTLH atau Inpres Pengentasan Kemiskinan.

Namun di lapangan, verifikasi berjalan lamban, laporan warga mengendap di meja birokrasi, dan janji tinggal janji.

Program yang seharusnya menyentuh rakyat kecil, justru tersandung pada tumpukan berkas dan prosedur berbelit. Padahal, yang dipertaruhkan bukan sekadar bangunan, tapi keselamatan manusia yang tinggal di bawahnya.

“Program presiden dan gubernur bagus, tapi kalau pemerintah kota tidak cepat menindaklanjuti, semua itu hanya jadi slogan,” keluh Yanti.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Tasikmalaya tentang langkah yang akan diambil. Di sisi lain, waktu terus berjalan. Musim hujan segera tiba, dan rumah Sutinah makin miring menantang nasib.

Tragedi seperti ini seharusnya tak perlu menunggu viral atau rubuh lebih dulu untuk mendapat perhatian. Pemerintah kota mestinya hadir bukan hanya di acara peresmian program, tapi juga di halaman rumah warganya yang retak, berlumur tanah, dan menunggu pertolongan.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *