Tasikzone.com – Berangkat dari keprihatinan mendalam terhadap maraknya narasi di media sosial, Lembaga Kajian Kemasyarakatan dan Optimalisasi Pemerintah Daerah (LK2OPD/elkoped) menggas diskusi kemasyarakatan dengan tema MBG Antara Fakta, Harapan dan Solusi. Sabtu (11/10/2025) di Cafe Lemona Simpang Lima Kota Tasikmalaya.
Asep Heru ketua LK2OPD/elkoped menyampailan diskuai kemasyarakatan ini muncul atas keresahan muncul karena beragamnya pendapat masyarakat yang beredar begitu bebas di dunia maya.
“Narasi-narasi yang muncul di media sosial luar biasa banyaknya. Terlebih pascakejadian dugaan keracunan yang sempat viral, masyarakat bebas berpendapat tanpa ada pengimbangan informasi yang memadai,” ujarnya.
Kondisi ini, lanjut Aroe sapaan akrabnya, menuturkan jika tidak segera diimbangi dengan literasi dan komunikasi publik yang baik, bisa menjadi bola salju yang berpotensi merugikan keberlangsungan program MBG itu sendiri.
“Kami khawatir, bila terus berkembang tanpa kendali, isu ini bisa mengarah pada hal yang tidak kita harapkan misalnya munculnya desakan agar program MBG dihentikan,”ungkapnya.
Padahal, menurutnya, substansi dari program MBG sangat baik dan patut didukung. Program ini merupakan gagasan langsung Presiden Republik Indonesia yang diinisiasi melalui Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai upaya memperbaiki asupan gizi anak-anak Indonesia menuju generasi emas tahun 2045.
“Program ini esensinya adalah Pemberian Makan Bergizi Gratis, untuk memperbaiki gizi anak bangsa. Jadi tidak sepatutnya narasi negatif justru menutupi niat baik pemerintah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa di lapangan masih terdapat sejumlah kendala teknis, seperti kurangnya kesiapan sumber daya manusia dan sistem distribusi makanan yang belum matang.
“Kita akui memang banyak pelaksana yang baru belajar. Dari pengelola dapur hingga penerima manfaat, semuanya masih menyesuaikan. Tapi justru karena itu kita perlu melakukan evaluasi, bukan menghentikan program,” ujarnya.
Dari hasil diskusi bersama berbagai pihak termasuk perwakilan Dinas Pendidikan Jawa Barat disimpulkan bahwa seluruh peserta memiliki semangat dan pandangan yang sama, program MBG harus tetap dilanjutkan dengan perbaikan dan evaluasi menyeluruh.
Pada kesempatan itu, Kepala Bank BJB Tasikmalaya Anet Yulistian dalam paparanya menyampaikan dukungannya agar program MBG terus berlanjut.
Ia menegaskan bahwa sektor perbankan daerah siap mengambil peran strategis dalam memperkuat pelaksanaan program, khususnya melalui penyediaan akses permodalan bagi Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG) di lapangan.
“Kami siap membantu dari sisi pembiayaan dan permodalan bagi para pengelola SPPG agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lebih optimal. Program ini bukan hanya tentang pangan, tapi juga investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia Indonesia,” ujarnya.
Hasil diskusi dan rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kota, Gubernur Jawa Barat, hingga ke meja Presiden Republik Indonesia. Sebagai bentuk dukungan moral dan aspirasi publik agar program ini terus berjalan, demi tercapainya generasi Indonesia yang sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045. (***)