Tasikzone.com – Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya, Bais Purnama Rahayu, mengkritik keras kegiatan pendataan minimarket oleh Dinas Koperasi UMKM Perindag Kota Tasikmalaya yang menghabiskan anggaran hingga Rp 1 miliar.
Menurutnya, kebijakan ini tidak masuk akal dan dinilai membuang-buang uang rakyat.
Pihaknya menilai, di saat masyarakat sedang kesulitan ekonomi dan pemerintah menyerukan efisiensi anggaran, langkah Dinas Indag justru menunjukkan birokrasi yang boros dan tidak inovatif.
“data minimarket seharusnya sudah bisa didapatkan dari basis perizinan resmi yang sudah ada, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya fantastis untuk menyewa konsultan,” kata Bais.
Lanjutnya, penggunaan dana sebesar itu menunjukkan ketidakpekaan pemerintah terhadap prioritas kebutuhan masyarakat.
Dana Rp 1 miliar seharusnya bisa dialokasikan untuk program yang lebih bermanfaat, seperti penguatan UMKM, perbaikan pasar tradisional, atau peningkatan layanan publik.
Lebih lanjut, Bais mengatakan bahwa pemborosan uang rakyat untuk pekerjaan administratif sederhana ini mencerminkan lemahnya tata kelola anggaran dan memicu kecurigaan publik terhadap ketidaktransparanan birokrasi.
“setiap rupiah dari APBD adalah titipan rakyat yang harus digunakan seefisien mungkin demi kesejahteraan bersama,” tuturnya
pun, mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran tersebut dan memperbaiki sistem pengelolaan data agar lebih transparan, efisien, dan berbasis teknologi digital.
Ia juga berharap Dinas Indag bisa memperkuat kapasitas internal aparatur agar tidak bergantung pada konsultan untuk pekerjaan dasar. (***)