Home / Ragam / Harkopnas Ke-78: Kedungwuluh Gagas Kebangkitan Ekonomi Desa Melalui KDMP
IMG_20250712_233752

Harkopnas Ke-78: Kedungwuluh Gagas Kebangkitan Ekonomi Desa Melalui KDMP

Tasikzone.com – Pada peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78, masyarakat Desa Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, menyelenggarakan sosialisasi mengenai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) pada tanggal 12 Juli 2025.

Acara ini merupakan bentuk syukur atas lahirnya koperasi di Tasikmalaya pada tahun 1947 dan bertujuan untuk menegaskan kembali peran koperasi sebagai fondasi ekonomi kerakyatan dan sarana gotong royong dalam membangun ekonomi nasional dari tingkat desa.
Sosialisasi ini mengusung tema “Koperasi Desa Sebagai Upaya Ketahanan Pangan, Bangun Desa, Indonesia Jaya”, yang selaras dengan amanat UUD 1945 Pasal 33 tentang asas kekeluargaan dalam ekonomi.

Tema ini juga menegaskan peran koperasi sebagai instrumen yang profesional, inklusif, dan inovatif untuk mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan.

Masyarakat Desa Kedungwuluh menyambut baik Instruksi Presiden No. 9 tahun 2025 tentang Pembentukan Percepatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), yang telah dilaksanakan serentak di seluruh desa melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

Harkopnas ke-78 ini semakin menguatkan identitas nasional dan semangat kebersamaan koperasi Indonesia yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan.

Acara ini dihadiri oleh 48 anggota koperasi desa, pengurus, pengawas, penasehat, serta didukung oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader PKK, LPM, BUMDES, Karang Taruna, dan MUI Desa, menandai awal kebangkitan ekonomi kerakyatan di Desa Kedungwuluh.

Ketua KDMP Kedungwuluh, Hendris Arisman Andriyana, S.E., Akt, menjelaskan bahwa program KDMP adalah strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada lembaga pembiayaan dan distributor.

Ia menyoroti potensi besar Sumber Daya Alam desa seperti cengkeh, kelapa, kapulaga, dan lahan persawahan yang membutuhkan pupuk urea bersubsidi (166.000 kg) dan NPK/Poska (155.000 kg) per panen per tahun, serta kebutuhan pokok (sembako) dan usaha jasa lainnya. Hendris berharap KDMP dapat mencapai omzet potensial yang realistis.

BACA JUGA   Ribuan Muslim Tasikmalaya Gelar Aksi Bela Ulama dan Habaib

Ia juga mengungkapkan bahwa kajian teknokratik untuk pengajuan pinjaman ke Bank Himbara telah disiapkan dengan cermat, berdasarkan survei potensi dan kearifan lokal desa.

Perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan yang terukur ini diharapkan dapat mencapai target yang ditetapkan, meskipun tantangan pasti akan ada mengingat banyak koperasi yang telah gulung tikar.

Hendris menekankan tiga poin penting untuk keberhasilan KDMP: penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan koperasi, dan sistem.
Senada dengan Hendris. Rahman, S.Pd, seorang tokoh masyarakat Dusun Babakanjaya yang berpengalaman di dunia koperasi, menekankan pentingnya pengurus, anggota, dan administrasi koperasi yang sehat.

Sementara itu, Gunara, perwakilan dari Dusun Kedungwuluh, menyarankan model usaha koperasi konsumen, yaitu penjualan barang dan jasa, sebagai yang paling realistis.

Agus Supriatna, S.H, Pengawas KDMP Kedungwuluh, menutup acara dengan menyatakan bahwa sinergi dan komunikasi yang baik antara penasihat/pembina koperasi dan pengurus telah berjalan sesuai harapan.

Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat desa untuk bergabung menjadi anggota KDMP. Sebagai pengawas, Agus akan terus memantau perkembangan dan pelaksanaan teknis koperasi agar pengurus berhati-hati dalam setiap kebijakan usahanya. Ia berharap KDMP dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi Desa Kedungwuluh. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *