Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Tasikzone.com – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Priangan Timur terus memperkuat upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan sebagai bagian dari dorongan kesejahteraan masyarakat serta penguatan ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, saat membuka kegiatan FunRun FKIJK 2025 yang digelar di Kota Tasikmalaya, Sabtu. (15/11/2025)
Melati menegaskan bahwa pegawai Lembaga Jasa Keuangan (LJK) sebagai garda terdepan layanan konsumen memiliki peran penting dalam memperluas literasi keuangan yang benar dan mudah dipahami masyarakat.
“Kami terus menggencarkan literasi dan inklusi keuangan. Dukungan para insan LJK sangat dibutuhkan agar edukasi dan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dapat merata di wilayah Priangan Timur,” ujar Melati.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas serta kebahagiaan pegawai LJK dalam menjalankan tugas. Menurutnya, dua aspek tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan dan tingkat kepercayaan masyarakat.
“Integritas adalah pondasi utama. Kepercayaan konsumen dan reputasi lembaga jasa keuangan harus dijaga dengan baik. Selain itu, kebahagiaan pegawai dalam bekerja juga berdampak pada produktivitas dan kualitas pelayanan,” tambahnya.
FunRun FKIJK 2025 diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai sektor LJK di Priangan Timur, mulai dari Perbankan, Pasar Modal (perusahaan sekuritas), hingga Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) seperti asuransi, pembiayaan, dan pergadaian.
Sebelum kegiatan tersebut, OJK Tasikmalaya dan FKIJK juga telah melaksanakan edukasi publik mengenai peran OJK, produk dan layanan industri jasa keuangan, serta tata kelola keuangan yang sehat.
OJK Tasikmalaya bersama FKIJK Priangan Timur menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat semakin cerdas dalam mengelola keuangan, terlindungi dari praktik ilegal, dan mampu berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional. (***)
