Home / Sosial & Budaya / Save Jompo Sentuh Mak Engkon yang Tak Pernah Tercatat Bansos
IMG-20251203-WA0015

Save Jompo Sentuh Mak Engkon yang Tak Pernah Tercatat Bansos

Tasikzone.com – Yayasan Padi Nusantara Sejahtera kembali menunjukkan komitmennya dalam memberi perhatian kepada para lanjut usia kurang mampu melalui program Save Jompo.

Kali ini, sasaran bantuan tersebut adalah Mak Engkon (80), seorang warga lanjut usia di Purbasari, Kelurahan sekaligus Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Di balik senyum renta Mak Engkon, terdapat kisah panjang tentang ketimpangan bantuan sosial yang luput dari perhatian pemerintah.

Meski hidup dalam kondisi serba kekurangan, Mak Engkon tak pernah tercatat sebagai penerima bantuan sosial (bansos) apa pun. Statusnya menjadi potret buram persoalan pendataan bansos yang masih belum sepenuhnya berpihak pada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Secara kasat mata, Mak Engkon layak menerima bantuan. Ia tinggal bersama putranya yang juga hidup dalam keterbatasan ekonomi, menempati sebuah rumah sederhana yang dinding dan perabotannya menjadi saksi keteguhan mereka menjalani hari. Tidak ada barang berharga, tidak ada penghasilan tetap yang tersisa hanyalah harapan dan ketabahan.

Kondisi tersebut menjadi alasan Yayasan Padi Nusantara Sejahtera menjangkau Mak Engkon melalui aksi nyata. Relawan Yayasan PNS, Yanuar M. Rifqi, yang turut hadir menyerahkan bantuan. Rabu (03/12/2025), mengungkapkan bahwa perhatian terhadap masyarakat yang terpinggirkan seperti Mak Engkon harus terus dilakukan.

BACA JUGA   Guru Honorer Gaji Puluhan Ribu, Bertahan Ditengah Pembatasan Sosial Akibat Pandemi

“Kami menemukan masih banyak warga jompo yang tidak tersentuh bantuan apa pun. Padahal kebutuhan hidup mereka sangat mendesak. Program Save Jompo hadir untuk memastikan mereka tidak merasa sendirian,” ujar Yanuar penuh empati saat menyerahkan satu karung beras dan sejumlah uang tunai.

Yanuar menambahkan, bantuan ini bukan sekadar bentuk kepedulian, melainkan panggilan rasa kemanusiaan. Ia berharap upaya kecil ini dapat membuka mata banyak pihak, termasuk pemerintah, untuk lebih teliti dalam mendata penerima bantuan agar tidak ada lagi lansia yang terlewatkan.

Bagi Mak Engkon, bantuan tersebut bukan hanya meringankan beban hidup, tapi juga menghadirkan kembali rasa dihargai. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima santunan itu seraya memanjatkan doa untuk para relawan yang telah datang mengetuk pintu rumahnya pintu yang mungkin selama ini tak pernah dipandang. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *