Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Tasikzone.com – Pagi itu, GOR Sukapura Dadaha di Kota Tasikmalaya tampak sedikit berbeda. Suara tawa, teriakan kecil memanggil nama-nama lama, dan tepuk tangan penonton berpadu dengan pantulan bola voli yang menandai dimulainya sebuah reuni penuh kenangan.
Para pemain voli Tasikmalaya generasi 1990-an kembali berkumpul, bukan untuk perebutan gelar, tetapi untuk satu hal yang jauh lebih berharga : silaturahmi dan kebersamaan.
Mereka datang dari berbagai penjuru, bahkan ada yang pulang jauh-jauh dari luar daerah hanya untuk merasakan kembali atmosfer lapangan tempat dulu mereka berjuang dan tertawa bersama.
Untuk menambah semarak acara, panitia menggelar pertandingan persahabatan antara enam klub putra diantaranya Dora Emon, Sinchan, Naruto, Cepot, Gareng, dan Semar serta empat klub putri diantaranya Frozen, Hello Kitty, Sailor Moon, dan Cinderella. Nama-nama klub yang terkesan lucu itu menjadi simbol kehangatan dan keakraban, tanda bahwa yang dijaga bukan lagi gengsi, tapi rasa persaudaraan.
Ajang tahunan ini digagas oleh Apit, salah satu mantan atlet voli Tasikmalaya yang kini sukses berkarier di Kalimantan. Ia ingin agar para mantan pemain voli punya wadah untuk saling bertemu, berbagi kabar, dan tetap menjaga semangat olahraga yang pernah membentuk karakter mereka.
Ketua Panitia Erwin Faisal, yang akrab disapa Abah, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar reuni, tapi juga bentuk penghormatan kepada sejarah voli Tasikmalaya.
“Kami ingin tali silaturahmi ini terus terjaga. Banyak di antara kami yang kini tinggal di luar daerah, tapi di sinilah kami kembali merasa seperti dulu satu tim, satu semangat,” tutur Abah sambil tersenyum.
Bagi Ii Somantri, sesepuh voli Tasikmalaya yang pernah berjaya di era 1980-an, acara ini menjadi momen yang sangat berarti.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas prestasi tim voli putra-putri Kota Tasikmalaya yang berhasil lolos ke Babak Kualifikasi Porprov Jabar 2026 untuk pertama kalinya.
“Perjuangan mereka luar biasa. Semoga pemerintah terus memberi perhatian agar voli Tasikmalaya kembali berjaya,” ujarnya dengan mata berbinar.
Dukungan serupa datang dari Ketua Umum PBVSI Kota Tasikmalaya, H. Oman Rohman, yang menilai bahwa silaturahmi seperti ini memberi energi positif bagi perkembangan olahraga di daerah.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas semangat warga serta doa dari pecinta voli Tasikmalaya. Kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagaimana kebersamaan bisa membangkitkan semangat berprestasi,” katanya.
Mewakili Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Kadisporabudpar Dr. Deddy Mulyana, S.STP., M.Si, hadir membuka kegiatan dengan penuh apresiasi. Ia menilai, para veteran voli yang masih aktif berolahraga adalah inspirasi hidup bagi masyarakat, terutama generasi muda.
“Mereka mungkin sudah purna prestasi, tapi tidak pernah purna semangat. Ini bukti bahwa olahraga tidak hanya tentang kemenangan, tapi tentang menjaga semangat dan persaudaraan,” ungkapnya dengan nada hangat.
Di penghujung acara, ketika matahari mulai meninggi, para veteran itu masih bercanda di pinggir lapangan. Ada yang tertawa melihat rekan lamanya tak lagi setangguh dulu, ada pula yang terdiam, mengenang masa ketika setiap pertandingan adalah kebanggaan.
Namun di antara semua itu, satu hal terasa pasti, semangat mereka belum padam. Di bawah terik matahari Dadaha, bola voli yang memantul itu seakan membawa pesan sederhana bahwa persahabatan, semangat, dan cinta pada olahraga tak pernah mengenal kata “mantan”. (***)
