Home / Sosial & Budaya / Yayasan Padi Bantu Pasutri Lansia Bertahan Hidup Tanpa Bantuan Pemerintah di Kontrakan Sempit
IMG_20250821_092945

Yayasan Padi Bantu Pasutri Lansia Bertahan Hidup Tanpa Bantuan Pemerintah di Kontrakan Sempit

Tasikzone.com – Hidup dalam serba keterbatasan, pasangan suami istri Icuh Sutisna (64) dan Ai Rohayati (50) hanya menempati kontrakan kecil berukuran 3×4 meter di Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Rumah kontrakan yang bahkan tidak memiliki dapur maupun toilet itu menjadi saksi perjuangan mereka bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit.

Meski berbagai program bantuan sosial pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), hingga bansos lain terus digulirkan, tak satu pun pernah mereka terima.

“Sudah beberapa kali kami usulkan agar Pak Icuh mendapat bantuan, baik ke kelurahan maupun Dinas Sosial. Tapi sampai sekarang, tidak pernah ada realisasi,” ungkap Edwin, tokoh masyarakat setempat, Rabu (20/8/2025).

Kondisi Icuh dan istrinya kian memprihatinkan karena keduanya memiliki riwayat penyakit. Icuh menderita gangguan lambung, paru-paru, dan asma, sementara sang istri juga mengidap asma. Hal ini membatasi aktivitas mereka, bahkan pekerjaan sehari-hari harus dipilih agar tidak memicu kambuhnya penyakit.

BACA JUGA   Komitmen HBI Berikan Dukungan Untuk Keluarga Arya Tulang Punggung Keluarga di Usia Dini

Sebelumnya, Icuh sempat bekerja sebagai sopir bus jurusan Tasikmalaya Selatan. Namun kini, ia hanya bisa mengandalkan pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. “Kalau kerja berat, penyakitnya kambuh. Begitu juga istrinya, jadi aktivitas mereka sangat terbatas,” tambah Edwin.

Menyaksikan kondisi tersebut, Yayasan Padi Nusantara Sejahtera melalui program Save Jompo turun langsung memberikan bantuan pada Rabu siang (20/8). Sebelum menyerahkan bantuan berupa beras dan uang tunai, tim terlebih dahulu memastikan kondisi Icuh dan keluarga benar-benar layak menerima.

Bagi Icuh, bantuan itu menjadi anugerah yang tak disangka-sangka. Dengan nada haru, ia berulang kali mengucapkan syukur.

“Alhamdulillah, haturnuhun kana bantosanna. Teu nyangka pisan bakal nampi bantuan beas. Mudah-mudahan bantuan ini mendapat balasan berlipat dari Allah,” ujar Icuh penuh haru.

Masyarakat setempat berharap, pemerintah Kota Tasikmalaya dapat lebih jeli melihat kondisi warga yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai program bantuan sosial justru salah sasaran dan dinikmati oleh mereka yang tidak layak. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *