Home / Sosial & Budaya / Yayasan PNS Luncurkan Program “Save Jompo,” Bantu Lansia Terlantar di Tasikmalaya
IMG-20250712-WA0015

Yayasan PNS Luncurkan Program “Save Jompo,” Bantu Lansia Terlantar di Tasikmalaya

Tasikzone.com – Di Tasikmalaya, Mak Kayah, seorang lansia sebatang kara yang tinggal di rumah berukuran 3×4 meter persegi di RT 01 RW 11 Riung Asih, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Karena fisiknya yang renta, Mak Kayah tidak mampu lagi mencari nafkah, sehingga untuk kebutuhan makan sehari-hari ia hanya mengandalkan kebaikan hati tetangga sekitar yang peduli padanya.

Pada hari Sabtu, 12 Juli 2025, sekitar pukul 11.00 WIB, Mak Kayah dikejutkan dengan kedatangan pengurus Yayasan Padi Nusantara Sejahtera (YPNS). Mereka datang membawa bantuan berupa 25 kilogram beras dan sejumlah uang tunai.

Mak Kayah sempat terkejut dan bingung karena tidak mengenal orang-orang yang datang membawakan bantuan tersebut.

Bantuan ini merupakan bagian dari program baru YPNS yang dinamakan “Save Jompo,” yang rencananya akan dilaksanakan setiap hari Rabu.

Sebelumnya, YPNS juga rutin memberikan santunan setiap hari Jumat. Iwan Restiawan, Dewan Pembina Yayasan PNS, menjelaskan bahwa program “Save Jompo” ini bertujuan untuk membantu para lansia, terutama yang hidup sebatang kara, dengan memberikan beras 25 kilogram dan uang untuk membeli lauk pauk.

BACA JUGA   Lelang Lukisan, Cek Pejabat Kota Tasikmalaya Dalam Mengapresiasi Karya Seni

“Mudah-mudahan gerakan kecil ini dapat mengembalikan harapan dan keyakinan warga jompo, bahwa mereka tidak sendirian,” ujar Iwan.

Dengan menahan tangis haru, Mak Kayah tak henti-hentinya mendoakan kebaikan bagi pengurus Yayasan Padi. “Haturnuhun, sing sehat, panjang yuswa, hasil nu dimaksud (terima kasih, semoga sehat, panjang umur, dan tercapai apa yang dicita-citakan),” ucapnya.

Kisah Mak Kayah ini menjadi cerminan bahwa masih ada warga lansia di Kota Tasikmalaya yang luput dari perhatian pemerintah.

Meskipun Mak Kayah tidak banyak menuntut, kondisi yang dihadapinya seharusnya menjadi pengingat bagi pemerintah untuk lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan warganya yang rentan. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *