Home / Opini / Mahasiswa Soroti Darurat Moral di Kota Tasikmalaya
IMG-20250701-WA0001

Mahasiswa Soroti Darurat Moral di Kota Tasikmalaya

Tasikzone.com – Fenomena LGBT yang semakin marak di Kota Tasikmalaya telah memicu keprihatinan serius dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa. Yusa Anwarun Naja, atau akrab disapa Uca, selaku Sekretaris Wilayah BEM Nusantara Priangan Timur, menyuarakan kekhawatirannya tentang kondisi moral generasi muda saat ini.

Menurut Uca, maraknya LGBT di Tasikmalaya bukan lagi sekadar isu sosial biasa, melainkan ancaman nyata yang mengikis identitas dan nilai-nilai luhur kota yang dikenal sebagai “kota santri” ini.

“Tasikmalaya telah lama dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi moral, budaya timur, dan nilai-nilai Islam. Namun, saat ini kita sedang menghadapi darurat moral. Fenomena LGBT semakin terlihat jelas di ruang publik, dan ini sangat meresahkan. Jika kita hanya berdiam diri, itu berarti kita mengkhianati identitas asli kota ini,” tegas Uca.

Ia juga berpendapat bahwa merebaknya perilaku LGBT di kalangan muda disebabkan oleh lemahnya pendidikan moral dan kurangnya pengawasan sosial. Uca memperingatkan bahwa jika dibiarkan, kondisi ini akan menjadi “bom waktu” yang merusak karakter generasi bangsa.

BACA JUGA   Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Lanjutnya, ini bukan tentang membenci individu, melainkan tentang menjaga arah moral bangsa. LGBT menyimpang dari fitrah manusia, norma agama, dan budaya.

“Kita tidak bisa membenarkan penyimpangan atas nama kebebasan.
Saya tegaskan, saya tidak membenci orangnya, tapi saya membenci penyimpangannya, karena inilah yang merusak tatanan nilai dan moral masyarakat Tasikmalaya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Uca menyerukan kepada seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh agama, dan pendidik, untuk segera bertindak menyelamatkan moral generasi muda. Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini dan penguatan nilai-nilai agama di ruang publik.

“Kita harus bergerak sekarang. Jangan menunggu sampai semuanya terlambat!” pungkas Uca. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *