Home / Pendidikan / Universitas Perjuangan Tasikmalaya Gelar Budaya, Dorong Kearifan Lokal Tembus Pasar Global
IMG_20250621_102921

Universitas Perjuangan Tasikmalaya Gelar Budaya, Dorong Kearifan Lokal Tembus Pasar Global

Tasikzone.com – Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya menggelar acara gelar budaya, Sabtu (21/6/2025) sebagai upaya mendorong pelestarian budaya lokal sekaligus memperkuat integrasi antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Rektor Unper, Dr. Yadi Heryadi, M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis kampus dalam membangun sumber daya manusia yang berakar pada kearifan lokal namun mampu bersaing di kancah internasional.

“Kita ingin menghasilkan SDM yang memiliki akar budaya yang kuat, namun juga memiliki daya saing global, terutama menargetkan tahun 2035. Maka sejak sekarang, kami mulai mengembangkan kegiatan berbasis kebudayaan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran di Unper dirancang menyatu antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kearifan lokal kemudian dielementasikan kembali dalam pengajaran di kelas.

“Contohnya di Rajapolah, banyak produk lokal dengan keragaman jenis yang luar biasa. Jika tidak dikembangkan, potensi itu bisa hilang. Maka kami dorong agar hal itu masuk dalam materi pembelajaran dan pengembangan riset,” ungkapnya.

BACA JUGA   Ma'had Aly-Idrisiyyah adakan Masa Ta'aruf Mahasantri

Selain itu, Unper juga menginisiasi program pengabdian masyarakat melalui inovasi teknologi tepat guna, salah satunya alat penetas telur berbasis tenaga surya. Alat ini mampu menampung hingga 500 butir telur dan tetap berfungsi saat listrik padam, berkat dukungan panel surya. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan mitra, termasuk Tunas Bangsa.

“Telur yang menetas kemudian dimanfaatkan lebih lanjut. Telur mentah diserahkan kepada kelompok ibu-ibu untuk diolah menjadi telur asin, lalu dipasarkan melalui BUMDes. Sementara daging itiknya diolah menjadi produk olahan seperti nugget,” jelas Dr. Yadi.

Ke depan, Unper menargetkan produk olahan berbasis itik tersebut dapat dikembangkan secara berkelanjutan melalui program MBG (Mitra Berbasis Geografis) untuk menciptakan produk unggulan dari daerah setempat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kearifan lokal bukan hanya bisa dilestarikan, tapi juga bisa diberdayakan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *