Home / Ragam / HMI Tasikmalaya Soroti Buruknya Pengelolaan TPA Ciangir, Desak Reformasi Dinas Lingkungan Hidup
IMG-20250619-WA0059

HMI Tasikmalaya Soroti Buruknya Pengelolaan TPA Ciangir, Desak Reformasi Dinas Lingkungan Hidup

Tasikmalaya — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir yang dinilai tak kunjung mengalami perbaikan signifikan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Tasikmalaya Dikri Rizky Ramadhan yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan dalam aksi yang digelar di lokasi TPA Ciangir. Rabu (18/06/2025)

Dalam aksinya, HMI turut mengundang sejumlah unsur pemerintahan, mulai dari Wali Kota Tasikmalaya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, UPTD TPA Ciangir hingga pihak kepolisian sebagai pendamping aksi.

Tujuan utama aksi ini adalah untuk mengonfirmasi langsung sejumlah fakta lapangan, terutama terkait sistem pengelolaan sampah di TPA Ciangir dan keseriusan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan tugasnya.

“Seluruh hasil kajian kami sudah disampaikan. Namun, hingga hari ini, kami tak melihat ada perubahan berarti di TPA Ciangir. Sampah terus menumpuk tanpa solusi konkret. Lahan seluas 13 hektare ini terus dipenuhi sampah tanpa arah pengelolaan yang jelas,” tegasnya.

Ia juga menyatakan kekecewaannya karena Wali Kota dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup tidak hadir di lokasi aksi, padahal kehadiran mereka sangat diharapkan untuk melihat langsung kondisi riil di lapangan.

BACA JUGA   Peringati Maulid Nabi, Pak Bhabin Ikuti Lomba Da'i

“Kami menilai janji Wali Kota yang ingin serius menangani persoalan sampah hanya sebatas retorika. Ketidakhadiran beliau dan Kepala DLH membuktikan ketidakseriusan mereka. Padahal, persoalan di Ciangir adalah pekerjaan rumah besar yang tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, HMI menyampaikan delapan tuntutan hasil kajian yang akan terus dikawal, bahkan hingga ranah hukum. Mereka juga mendesak agar dilakukan reformasi birokrasi di Dinas Lingkungan Hidup karena dinilai gagal menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk persoalan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), kompensasi warga, hingga fasilitas pendidikan seperti SD Ciangir yang tidak mendapatkan perhatian.

“Kami mengutuk keras kegagalan birokrasi ini. Jangan jadikan anggaran pembelian mobil dinas sebagai solusi pencitraan, sementara persoalan pokok seperti pengelolaan sampah tak pernah disentuh serius. Penambahan armada hanya mempercepat pengangkutan sampah, tapi tidak menyelesaikan persoalan di titik akhir, yaitu pengelolaan di TPA,” tambahnya.

HMI juga memberi ultimatum kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya. Jika dalam dua minggu ke depan tidak ada tindakan konkret dan komitmen serius, mereka mengancam akan mengerahkan massa lebih besar untuk kembali mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Tasikmalaya. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *