Tasikzone.com – Terendus, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya melakukan pengadaan kendaraan dinas berupa satu unit mobil mewah Toyota Innova Zenix G 2.0 CVT dan dua unit kendaraan lain dengan harga di bawah tipe tersebut.
beredar kabar menyebutkan bahwa pengadaan mobil dinas ini diperuntukkan bagi istri Wali Kota, istri Wakil Wali Kota, serta Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya.
Meski, saat dimintai tanggapan melalui sambungan telepon, Kepala Bidang Aset BPKAD Kota Tasikmalaya, Hj Yeni Mulyani, enggan menjelaskan secara rinci terkait siapa saja penerima kendaraan dinas tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PKB Kota Tasikmalaya Asep Endang M Syam menyayangkan keputusan pengadaan mobil dinas yang dinilai tidak mencerminkan semangat efisiensi anggaran serta tidak sensitif terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini.
“Seorang kepala daerah semestinya mampu memahami dan mencerna konsep-konsep kebijakan secara menyeluruh, lalu menerjemahkannya ke dalam strategi yang relevan dengan situasi terkini,” ungkapnya.
Menurutnya, jika benar kendaraan dinas tersebut diperuntukkan bagi istri kepala daerah dan Sekda, maka kebijakan itu justru mencederai semangat efisiensi dan mencerminkan sikap eksklusif dalam pengambilan keputusan.
“Wali Kota dan Wakil memang memiliki hak-hak tertentu selama menyangkut kinerja. Namun jika memfasilitasi istri dengan mobil dinas, saya kira itu tidak relevan dan cenderung mengada-ada,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menilai Wali Kota terlalu bergantung pada lingkaran terdekatnya, yang justru mempersempit ruang diskusi dan menghambat terwujudnya kebijakan yang sehat dan berpihak pada masyarakat.
“Wali Kota seolah terisolasi dari realitas. Ia terlalu banyak mendengarkan para pembisik hipokrit yang justru menjauhkan kebijakan dari kebutuhan riil rakyat,” kritiknya.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintahan Viman-Diky untuk lebih mengedepankan transparansi, membuka ruang partisipasi publik dalam proses kebijakan, serta menghadirkan kepemimpinan yang solutif dan bertanggung jawab.
Padahal Langkah para Suaminya (Wali Kota dan Wakil Walikota Tasikmalaya, red)
menolak dibelikan mobil dinas jabatan dan hal ini cukup direspon positif publik.
Bahkan alokasi anggaran tersebut dialihkan untuk membeli sejumlah kontainer sampah, sebagai upaya mengatasi persoalan sampah di Kota Tasikmalaya yang tak kunjung beres. (Rian)