Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Tasikzone.com – Dalam upaya mendukung peningkatan cakupan imunisasi di wilayah Tasikmalaya, khususnya di Kelurahan Bantarsari, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi mencetuskan dan meluncurkan program inovatif bertajuk SIMBA (Sahabat Imunisasi Bantarsari), Jum’at, 9 Mei 2025.
Acara peluncuran yang berlangsung di Gedung Olahraga Kelurahan Bantarsari ini dihadiri oleh berbagai pihak penting dan pemangku kepentingan dalam sektor kesehatan, di antaranya, Kepala Puskesmas Bantar, Lurah Bantarsari, Camat Kecamatan Bungursari, para bidan desa, serta kader-kader kesehatan yang aktif di masyarakat.
Tujuan dan Latar Belakang Program
Program SIMBA lahir dari hasil kajian lapangan dan pengamatan mahasiswa terhadap data capaian imunisasi di Kelurahan Bantarsari yang masih kurang dari target capaian.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa kemudian menggagas pembentukan komunitas Sahabat Imunisasi yang akan menjadi mitra masyarakat dalam memberikan edukasi, pendampingan, serta promosi kesehatan terkait imunisasi, terutama bagi ibu-ibu yang memiliki balita.
“Melalui SIMBA, kami ingin menghadirkan pendekatan baru berbasis komunitas untuk mendorong pemahaman masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak. Kami percaya bahwa peningkatan angka imunisasi hanya bisa tercapai jika seluruh unsur masyarakat dilibatkan secara aktif,”
Kata M. Fajar Septian perwakilan mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Camat Kecamatan Bungursari, Pun Pihaknya sangat mendukung penuh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.
“program semacam SIMBA sangat dibutuhkan, terutama di tengah tantangan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi,” kata Camat Bungursari, Sodik.
Sementara itu kepala Puskesmas Bantar menyampaikan bahwa pelibatan generasi muda seperti mahasiswa menjadi strategi yang sangat potensial dalam menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas.
“Kami menyambut baik hadirnya SIMBA. Semoga ini menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap imunisasi,”kata Tedy Setyadi
Pada kesempatan tersebut dilakukan peluncuran secara simbolis dengan pemotongan pita untuk mengesahkan program SIMBA.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja SIMBA selama empat bulan ke depan, yang meliputi:
– Pendataan terhadap ibu yang mempunyai balitaPenyuluhan rutin kepada ibu-ibu balita di posyandu.
– Kunjungan rumah untuk memantau dan memberikan edukasi terkait jadwal imunisasi.
– Pelatihan kader mengenai teknik komunikasi efektif dalam menyampaikan informasi imunisasi.
– Kampanye media sosial untuk menyebarluaskan informasi kesehatan berbasis komunitas.
– Kolaborasi lintas sektor dengan Puskesmas, kelurahan, dan tokoh masyarakat.
Harapan dan Komitmen Bersama
Camat Kecamatan Bungursari dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa SIMBA merupakan contoh nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan daerah.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa Universitas Siliwangi. Ini adalah bentuk nyata dari sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Semoga program ini dapat diaplikasikan di kelurahan Bantarsari dengan lancar dan dapat meningkatkan capaian imunisasi,” ujar beliau.
Program SIMBA akan berlangsung selama empat bulan ke depan dengan monitoring dan evaluasi berkala oleh mahasiswa dan kader Kesehatan. Diharapkan setelah masa program berakhir, komunitas SIMBA dapat tetap berkelanjutan melalui peran aktif kader dan dukungan dari pemerintah setempat. (***)
