Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com-Perwakilan warga desa ancol kecamatan cineam yang terdampak bangunan mega proyek bendungan leuwikeris tengah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) guna untuk mematangkan atau mempersiapkan segala sesuatunya, karena pada hari rabu tanggal 26 april rencananya akan berangkat ke jakarta menyambangi kantor kementrian PUPR dikatakan salah seorang perwakilan warga Hery Feriyanto kepada tasikzone.com di sela sela rakor tersebut minggu (22/4/2018)
Hery menambahan meskipun pembebasan lahan Mega proyek bendungan leuwikeris tahap satu sudah dilaksanakan pada bulan juni tahun 2016, namun kami melihat adanya dugaan beberapa kejaggalan salah satunya terjadi perbedaan harga antara kabupaten tasikmalaya dengan kabupaten ciamis,tambahnya
Lanjut Hery untuk masalah harga antara kabupaten tasikmalaya dan ciamis ada perbedaan harga yang sangat mencolok sehingga terjadi selisih harga Rp.90.000/M2 dengan alsan teknis yang tidak relevan sehingga kami pun menduga telah terjadi manipulasi harga, “karena tidak adanya keterbukaan dalam proses pembebasan lahan tersebut, kami akan tetap menuntut transpransi khususnya mengenai dokumen dokumen bukti pembebasan lahan yang tidak pernah kami miliki sampai saat ini,kami akan bawa permaslahan tersebut ke ranah hukum”tandasnya
Masih kata Hery kami pun akan melakukan klarifikasi dan kemudian melaporkan dugaan keterangan palsu dalam berita acara yang dibuat di kantor BBWS, karena isi berita tersebut sangat merugikan kami, selain itu kami juga akan mempertanyakan keabsahan AMDAL, yang menurut kami tidak di tempuh sesuai prosedur. “dampak dari pembangunan Mega proyek tersebut saat ini sudah mersahkan warga masyarakat sekitar, warga sudah merasakan dampak buruk dari pekerjaan Mega proyek tersebut”pungkasnya.(pih)
