Home / Peristiwa / Virus Corona Antara Ancaman Kesehatan & Kebangkitan Petani
PhotoGrid_1584248596603

Virus Corona Antara Ancaman Kesehatan & Kebangkitan Petani

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Pemerintah mewaspadai penyebaran Corona dengan melakukan sejumlah langkah antisipatif sejak bulan lalu, Impor produk holtikultura asal Cina mulai dihentikan untuk mengantisipasi penyebaran Corona di Indonesia.

Hasil diskusi H. Murjani., SE., MM (Komisi II Fraksi Gerindra ) dengan Sekdis dan Kadis Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya bahwa dengan kasus Corona juga akan berpengaruh pada konsumsi Produk Holtikultura & umumnya komoditas pertanian selama ini Produksi Kota Tasikmalaya tidak mencukupi dan mendatangkan dari luar daerah. Seperti data tahun 2019 untuk beras masih kekuragan 16,3 Ton, daging sapi kurang 1,6 Ton, daging ayam kurang 1,9 Ton, telur ayam ras kurang 3,9 Ton, Cabe merah 3,1 Ton, cabe rawit kurang 5,4 Ton, bawang merah kurang 1,6 Ton, bawang putih kurang 1 Ton.

Khusus bawang merah dan putih ini 100% mendatangkan dari luar kota tasik dan kalau kita lihat bahwa kekuatan produksi dalam negeri bawah putih hanya 10% dan 90% Indonesia import. Jadi dengan kasus Corona dan penghentian import maka ini kita bisa meningkatkan Produksi pertanian kita karena ini terjadi market yg sangat besar. Hal ini saya juga diskusi panjang dengan beberapa PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan ) bagaimana kondisi tanah di kota tasikmalaya ? apakah cocok untuk tanam- tanaman komoditas pertanian , apakah sudah dipetakan tanah mana yg cocok utk padi, tanah mana yg cocok untuk tanam buah, bahkan apakah bisa tanah mana yg bisa untuk tanam bawang ? termasuk saya diskusikan dengan Kadis Pertanian bahwa ternyata memang belum ada pemetaan tanah sehingga hasil produksi kita tidak maksimal dan selalu kalah bersaing dengan harga import cenderung lebih murah dan kwalitas lebih OK.

BACA JUGA   Iwan Bule Berziarah Ke Makam Abah Anom Suryalaya

Hasil diskusi Kota Tasikmalaya harus cepat antisipasi hal ini dan harus bisa meningkatkann hasil prosuksi dan meningkatkan kwalitas sehingga kesejahteraan petani meningkat . kan aneh juga kalau demand masih tinggi karena produksi kita masih ada kekurangan kok harga tidak bagus dan cenderung petani rugi. Maka saran H. Murjani, SE., MM Komisi II Partai Gerindra ini adalah harus adanya:
Pertama: _Alih teknologi & Bibit Unggul_ untuk meningkatkan Produksi dan Kwalitas hasil produksi.

Kedua: _Adanya Konsultan Pertanian_ untuk melihat kondisi tanah sebenarnya cocok untuk tanam apa…? Jangan sampai dari karakterisktik Ph tanah juga keasaman dll yang kita tanam selama ini tidak cocok sehingga berdampak pada hasil produksi. Unutk konsultan Pertanian bisa kita kerja sama dengan Unsil kana da Fakultas Pertanian atau dengan IPB

Ketiga: _Demplot_ sebagai Demontration Plot metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat *lahan percontohan* , agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan dan dicontoh. Ini petani bisa praktek daripada sekedar memberikan pengetahuan secara teoritis.

Dengan didukung 3 hal diatas maka petani harus untung dan bangkit karena pasar tersedia luas terbukti kapasitas produksi petani kota tasik belum bisa memenuhi semua kebutuhan / konsumsi masyaraat kota Tasikmalaya sehingga kekuaranganya mendatangkan dari luar kota tasik.(rian)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *