Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com – Pembangunan Jembatan Ciawi-Panumbangan Kec. Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, menelan korban tiga orang pekerja akibat bangunannya ambuk saat melakukan pembongkaran. Berdasarkan data yang ada, peristiwa runtuhnya bangunan tersebut terjadi sehari sebelum Idul Adha atau sekitar tiga bulan yang lalu.
Namun, diantara ketiga korban tersebut hingga sekarang ini ada yang masih menjalani perawatan akibat luka dalam yang dialaminya. Dan yang menjadi sorotan atau permasalahan, pihak pelaksana proyek bernilai Rp 14,3 miliar lebih itu tidak memberikan hak konvensasi yang sesuai aturan keselamatan kerja kepada para korban.
Seperti telah dilansir pada edisi sebelumnya, bahwa pelaksana hanya memberikan biaya untuk pengobatan sebesar Rp 300 ribu. Sementara, pekerja yang menjadi korban kejadian tidak bisa beraktifitas dan harus beristirahat selama seminggu. Hal itu, dinilai suatu kelalaian dari pihak pelaksana yang seolah mengabaikan ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan.
Sayangnya lagi, ketika permasalahan tersebut akan dikonfirmasikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (01/11/2017), pihak dinas terkesan ‘cuek’. Sikap apatis dan ketidakkooperatifan dilakukan oleh salah satu pegawai atau Kasi. Perencaan Jalan dan Jembatan Aldri saat dimintai tanggapan sekaligus tindaklanjut terhadap seputar permasalahan itu.
Dengan nada acuh, Ia hanya menjawab bahwa pihaknya baru akan mengonfirmasi ke pengelola teknis juga pengawas proyek jembatan yang dibiayai dari dana bantuan Provinsi Jabar dan dikerjakan oleh PT. Jaya Sakti Alam Mandiri tersebut. “Saya akan konfirmasikan dulu ya kang. Maaf saya lagi ada pemeriksaan,” singkatnya. Ditanya soal apakah telah mendapat kabar kejadian itu, dirinya menjawab, sudah. (Rian)
