Home / Opini / Sudahkah Jadi Peneliti Sejati?
Sudahkah Jadi Peneliti Sejati

Sudahkah Jadi Peneliti Sejati?

Oleh: Rifyal Luthfi MR.

Meneliti dalam perspektif ilmiah adalah pemeriksaan yang detail, penyelidikan,kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan.

Dalam perspektif Islam makna meneliti atau riset, yakni mengamati, melihat, mendeteksi, memperhatikan, mengobservasi, memeriksa dan menyelidiki, artinya meneliti secara garis besar apapun yang menjadi ciptaan-Nya.

Sesuai dengan firman Allah swt. artinya: “Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Luqman :29)

Rasulullah saw. pernah bersabda, “Tafakkaruu fii khalqillahi wa laa tafakkaruu fiidzatillahi, berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu berpikir tentang Dzat Allah (HR. Abu Nuaim)

Hadits tersebut berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan. Namun, sejarah juga mencatat bahwa tidak sedikit manusia mengalami kesesatan dan kebinasaan akibat berpikir atau juga mengakibatkan kehancurannya karena tidak berfikir.

Riset atau penelitian juga dilakukan sejak zaman Rasulullah saw. Alquran secara tersurat dan tersirat menekankan kepada para pemeluknya agar menggunakan rencana yang matang dalam melakukan apa pun. Baik dalam skala kehidupan yang kecil maupun berskala besar. Rasulullah saw. menggunakan data statistik sejak beliau hijrah dari Makkah ke Madinah dan memulai babak baru dalam ekspansi dakwah. Rasulullah saw. terbiasa melakukan uji coba (eksperimen) dalam persoalan duniawi dan Islam mendorong para pemeluknya yang menggali secara optimal teknologi tepat guna, yang dinilai mendatangkan manfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia.

Demikian pula kita sebagai manusia yang menurut hadits di atas adalah makhluk yang berfikir, maka oleh karena itu, Rasulullah saw. menghendaki kita, kaum muslimin, untuk punya budaya tafakur yang akan mengantarkan kita kepada kemajuan, kemanfaatan, kebaikan, ketaatan, keimanan, dan ketundukan kepada Allah swt. Agar tujuan itu tercapai, Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bertafakur mengenai makhluk ciptaan Allah swt.

BACA JUGA   TIPS Membongkar Kepribadian !

Beliau melarang kita berfikir tentang Dzat Allah karena kita tidak akan mampu menjangkaunya, dan berfikir tentang dzat Allah bisa mengantarkan kita kepada kesesatan dan kebinasaan.

Ibnul Qayyim berkata, “Berfikir akan membuahkan pengetahuan, pengetahuan akan melahirkan perubahan keadaan yang terjadi pada hati, perubahan keadaan hati akan melahirkan kehendak, kehendak akan melahirkan amal perbuatan. Jadi, berfikir adalah asas dan kunci semua kebaikan. Hal ini bisa menunjukan keutamaan dan kemuliaan tafakur, dan bahwasannya tafakur termasuk amalan hati yang paling utama dan bermanfaat sampai-sampai dikatakan tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah setahun.”

Tafakur bisa mengubah dari kelalaian menuju kesadaran dan dari hal-hal yang dibenci Allah menuju hal-hal yang dicintaiNya, dari ambisi keserakahan menuju zuhud dan qanaa`ah, dari penjara dunia menuju bentangan ilmu pengetahuan, dari penyakit syahwat dan cinta kepada dunia menuju kesembuhan ruhani dan pendekatan diri kepada Allah, dari bencana buta, tuli dan bisu, nikmat penglihatan, pendengaran, dan pemahaman tentang Allah dan juga terhindar dari berbagai penyakit syubhat menuju keyakinan yang menyejukan hati dan keimanan yang menentramkan.

Hati yang sehat adalah hati yang seluruh perhatiannya kepada Allah, Seluruh cintanya kepada Allah, yang ditujunya adalah Allah, amal-amalannya karena Allah, dan terjaganya karena Allah. Membicarakan tentang Allah menjadi menarik daripada membicarakan hal lain, yang difikirkannya selalu menuju keridhaan dan kecintaan kepada Allah.

Hasbunallah wani`mal wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *