Home / Kiprah Pemerintah / PMII STAINU Nilai RSUD dr. Soekardjo Bobrok
IMG-20220304-WA0042

PMII STAINU Nilai RSUD dr. Soekardjo Bobrok

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Ditengah hiruk pikuk kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang menurut kami sangat krusial, nampaknya RSUD dr.soekardjo yang seharusnya menjadi salah satu promotor, sudah keluar dari komitmen visi misi dan motto yang seharusnya dijadikan pegangan yang sangat prinsipil.

“Ketika kita melakukan observasi dan menganalisa kinerja, pengelola RSUD ini seperti gagal paham dalam memahami apa itu management”ujar Ketua PMII STAINU Tasikmalaya, Muamar Khadafi, Jum’at (4/03/2022).

Sedikitnya ada tiga aspek yang menjadi sorotan PMII Komisariat STAINU Tasikmalaya, dari management RSUD dr.soekardjo yang pertama, soal KSO (Kerjasama operasional) yang kedua relevansi mesin MRI yang menghabiskan anggaran begitu besar dan yang ketiga soal Limbah B3 yang tidak dibuang sebagaimana mestinya.

Ketika berbicara pelayanan rsud hari ini nampak seperti asal asalan, apalagi dengan adanya rekrutment pegawai yang di rasa banyak pegawai yang tidak berkompeten seolah dipaksakan masuk sehingga membuat kinerja pelayanan kesehatan di RSUD tidak maksimal.

“Tidak hanya RSUD termasuk DPRD kota Tasik terkhusus komisi IV juga menurut kami sudah tidak menjalankan fungsi yang seharusnya mampu mengawasi dan perform dalam melaksanakan amanat rakyatnya”ucapnya.

BACA JUGA   Pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya Formasi Tahun 2019

Meskipun memang sempat beberapa kali memanggil pihak RSUD, namun hal itu belum cukup solutif untuk permasalahan di RSUD.

Sehingga, kata dia, perlu ada upaya serius atau niatan perubahan dengan membuat pansus atau surat rekomendasi kepada Walikota agar permasalahan yang terjadi bisa kemudian diselesaikan secara strategis dan taktis

Seharusnya ketika melihat kenyataan bahwa RSUD dr.soekardjo dibawah direktur lama/baru ini tidak bisa menuntaskan persoalan yang tadi disebutkan maka pihaknya menuntut agar BLUD ini bisa lebih optimal dalam melayani dan mengembangkan RSUD dr.soekardjo sebagai rumah sakit rujukan regional di wilayah Priangan Timur.

“Termasuk juga persoalan limbah B3 yang memang saya rasa belum mememnuhi SOP yang semestinya sebab dibiarkan begitu saja. alhasil limbah b3 tersebut bisa saja menjadi penyebab adanya penyakit yang nantinya menjadi produk baru yang mengancam kesehatan warga kota tasikmalaya”pungkasnya.(malby)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *