Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOBSI) Tasikmalaya memberikan Ultimatum kepada Pemerintah Kota terkait banyaknya perusahaan yang menerapkan aturan kepada para pekerja dengan semena mena, dari Mulain tidak didaftarkanya ke BPJS Ketenagakerjaan, Upah yang tidak sesuai dan masih banyak lagi yang lainnya yang menganggap kalau Pekerjaitu merupakan budak bukan diperlakukan sebagai manusia.
“Ribuan buruh menjerit keadilan Kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya, permasalahan ini hukan masalah Pekerja lagi akan tetapi masalah krisis kemanusiaan yang terjadi di Kota Tasikmalaya”ungkap Erwin Ketua GOBSI saat Jumpa Pers disalah satu Hotel yang ada di Tasikmalaya.
Erwin memiliki data perusahaan yang nakal dan tidak menerapkan aturan sesuai dengan Perundang undangan “Jumlah yang melanggar yang tidak mendaftar bpjs sekitar 398 perusahaan dan ada 230 perusahaan tidak memberikan tidak sesuai upah minimum, di Tasik masih ada yang menerima upah dibawah 1 juta perbulan dengan Jam kerja tidak sesuai”beber erwin.
Dirinya mengaku sudah acap kali memberikan aspirasi kepada Pemkot, namunpun perjuaangan nya itu selalu tidak membuahkan hasil. “Yang kami inginkan itu Pemkot Tasik memberikan tindakan kepada perusahaan yang nakal, kami sudah memberikan datanya. Ini malah dibiarkan”kesalnya
Ditempat yang sama wakil ketua Gobsi, Dedi menambahkan kakau pemerintah Kota Tasikmalaya tidak melakukan tindakan, GOBSI beserta organisasi Serikat buruh lainnya, serta tokoh masyarakat dan beberap ormas akan melakukan Mogok Masal
“Kita sudah melakukan konsolidasi terkait mogok kerja dengan pengurus GOBSi sampai bawah, ke pengurus serikat kerja, kepada tokoh masyarakat dan ke bebrapa lembaga ormas, karena ini bukan masalah pekerja lagi ini masalah kemanusiaan. Oleh karena itu Kami beri waktu satu hari bagi pemerintah untuk segera mengambil tindakan. Jika, masih tidak digubris, kami akan melakukan aksi mogok selama tiga hari dengan estimasi massa sebanyak 3.000 orang mulai hari Rabu (11/9/2017),”tandasnya.(rian)
