Home / Inspiratif / Mengubah Belut Menjadi Cara Memulihkan Keuangan Warga Bambe Dukuh Menanggal, Gayungan Surabaya Di Era Pandemi Covid-19
IMG_20201110_185756

Mengubah Belut Menjadi Cara Memulihkan Keuangan Warga Bambe Dukuh Menanggal, Gayungan Surabaya Di Era Pandemi Covid-19

Tasikzone.com-Dengan situasi ini, kampus yang berjulukan “Kampus Merah Putih” ini menyuruh mahasiswanya yang melakukan KKN untuk melakukan pemulihan dari Segi Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan. Untuk membuktikan bahwa mahasiswa juga peduli dengan keadaan dimasyarakat sekitar.

Masyarakat yang menjadi salah satu tujuan KKN Universitas 17 Agustus 1945 ini ialah warga Bambe Dukuh Menanggal, Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Disana ada sebagian orang yang mengeluh karena harus kehilangan pekerjaanya dan ada pula yang berdagang mengeluh karena berkurangnya omzet yang didapat.

Mahasiswa UNTAG yang datang sudah karena niat untuk membantu bergegas untuk survey apa yang menjadi keunggulan didaerah tujuan KKN. Ternyata, banyak warga setempat yang menggantungkan dari sumber daya alam yang dimilikinya berupa hewan sungai yang ada didekat daerah setempat. Disungai masih banyak penghuni sungai karena diujung sungai megalir deras dari pengairan sawah, sehingga air disini masih bersih untuk penghuni sungai. Adapun macam macamnya ialah, ada ikan Gabus, ikan Lele, ikan Mujair, ikan Nila, ikan Sepat, Belut, dan masih banyak lagi. Bahkan, yang menjadi predator bagi ikan seperti biawak oleh masyarakat sekitar masih bisa dijual.

Melihat dari itu, disini berpotensi sangat besar untuk memanfaatkan sumber daya alamnya. Akan tetapi, masyarakat hanya menangkap lalu menjual saja tanpa diolah lagi, sehingga mereka hanya mendapat uang yang sedikit. Lalu mahasiswa UNTAG mengajari bagaimana cara mendapatkan uang lebih dari tangkapannya. Yaitu, dengan cara diolahnya dan diberi kemasan yang menarik sehingga mendapat nilai tambah untuk dijual. Lalu masyarakat dan mahasiswa UNTAG mencari info apa yang paling mahal untuk dijual, ternyata ada Belut yang bisa dijual dengan harga tinggi.

BACA JUGA   Home Industry Indah Hanger, Berdayakan Difabel dan Anak Yatim Dijadikan Karyawan

Dengan itu, tanpa pikir panjang mahasiswa dan masyarakat membuat olahan belut yang bisa tahan lama tanpa pengawet yaitu, Produk “Sambal Belut”. Setelah diolah mahasiswa mengajari bagaimana cara mengemas sebuah produk supaya lebih menarik dan bernilai jual mahal. Akhirnya masyarakat sekitar bisa membuat produknya sendiri. Setelah sudah bisa membuat produk, mahasiswa UNTAG mengajarkan bagaimana cara untuk memasarkan dengan pasar yang lebih luas, yaitu dengan cara menjual produk secara online. Tidak itu saja mahasiswa UNTAG menyarankan untuk menjualnya juga secara offline. Dari sinilah Warga Bambe Dukuh Menanggal mulai merasa terbantu karena mendapatkan rejekinya lagi dengan cara lain.

#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoKampus
#KampusKompeten

Kiriman dari : Muhammad Farid Universitas 17 Agustus 1945

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *